Tuesday, May 29, 2012

Malam Pesta Seorang Pengantin Wanita Muslimah

 http://3.bp.blogspot.com/-Zsa32_KP80s/T4PupB_ZjiI/AAAAAAAAArc/_57e6Z0iyVc/s1600/henna-wedding.jpg
BismillahirrRahmanirRahim, Kisah nyata yang diceritakan oleh Syaikh Abdul Muhsin Al Ahmad ini terjadi di Abha, ibu kota Provinsi Asir Arab Saudi.

“Setelah melaksanakan shalat Maghrib dia berhias, menggunakan gaun pengantin putih yang indah, mempersiapkan diri untuk pesta pernikahannya. Lalu dia mendengar azan Isya, dan dia sadar kalau wudhunya telah batal.

Dia berkata pada ibunya : “Bu, saya mau berwudhu dan shalat Isya.”

Ibunya terkejut : “Apa kamu sudah gila? Tamu telah menunggumu untuk melihatmu, bagaimana dengan make-up mu? Semuanya akan terbasuh oleh air.”

Lalu ibunya menambahkan : “Aku ibumu, dan ibu katakan jangan shalat sekarang! Demi Allah, jika kamu berwudhu sekarang, ibu akan marah kepadamu”

Anaknya menjawab : “Demi Allah, saya tidak akan pergi dari ruangan ini, hingga saya shalat. Ibu, ibu harus tahu “bahwa tidak ada kepatuhan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Pencipta”!!

Ibunya berkata : “ Apa yang akan dikatakan tamu-tamu kita tentang mu, ketika kamu tampil dalam pesta pernikahanmu tanpa make-up?? Kamu tidak akan terlihat cantik dimata mereka! dan mereka akan mengolok-olok dirimu !

Anak nya berkata dengan tersenyum :

“Apakah ibu takut karena saya tidak akan terrlihat cantik di mata makhluk?
Bagaimana dengan Penciptaku? Yang saya takuti adalah jika dengan sebab kehilangan shalat, saya tidak akan tampak cantik dimata-Nya”.

Lalu dia berwudhu, dan seluruh make-up nya terbasuh. Tapi dia tidak merasa bermasalah dengan itu.

Lalu dia memulai shalatnya. Dan pada saat itu dia bersujud, dia tidak menyadari itu, bahwa itu akan menjadi sujud terakhirnya.

Pengantin wanita itu wafat dengan cara yang indah, bersujud di hadapan Pencipta-Nya.

Ya, ia wafat dalam keadaan bersujud. Betapa akhir yang luar biasa bagi seorang muslimah yang teguh untuk mematuhi Tuhannya!

Banyak orang tersentuh mendengarkan kisah ini. Ia telah menjadikan Allah dan ketaatan kepada-Nya sebagai prioritas pertama. SubhanAllah…




Alhamdulillah, Aku Dikaruniai Istri Secantik Dirimu



http://www.wiwikwae.com/wp-content/uploads/2009/12/nikab-n-jilbab-300x300.jpg


Subhanallah, Sungguh seorang wanita adalah cantik.
Kecantikan seorang istri mengisikan kekosongan keteduhan dalam jiwa dan hati suami. Dia adalah peneduh yang tiada dapat terbeli dengan hitungan rupiah, kecuali hanya dengan kemuliaan sebuah mahar.

Kecantikan seorang istri bukan hanya terletak di atas sebuah kulit ari. Lebih dalam lagi, makhluk yang berada disekitarnya pun dapat merasakan kelembutan anugrah Allah yang ada dalam calon bidadari surga itu.Dia terpancar dalam Keikhlasan pengabdian, keteduhan jiwa, kelembutan hati, tunduknya mata, halusnya ucapan, serta keindahan perilaku.

Kecantikan seorang istri terletak dalam imannya. Dia sadar dan mengerti untuk apa dia hidup, dan dia mengerti mengapa dan kepada siapa dia harus mengabdi.

Kecantikan seorang istri terletak pada lidahnya, yaitu ketika dia dapat meredam galau, amarah dan kesedihan sang suami dengan kata- kata indah yang menyejukkan hati. Kebutuhan batin akan ketenangan sang suami dalam hebatnya deraan cobaan hidup telah terpenuhi. Dan semua terasa istimewa ketika hal itu justru didapatkannya dari separoh jiwanya yang sangat mengerti, bahkan mungkin dari pada dirinya sendiri. Kecerdasan belahan hatinya tersebut dalam mengatur kata dan kepintarannya dalam membaca situasi hati sang suami agar selalu tenang, menjadikannya "hadiah" yang tak ternilai.

Kecantikan seorang istri adalah dari penerimaannnya. Keridhoaannya terhadap apa yang digariskan Allah sang maha pengatur dalam menerima suami apa adanya, serta bagaimana dia merawat serta telaten dalam menyiasati kekurangan sang suami agar tersimpan rapi hanya sebagai aibnya saja, menjadikannya penasehat kepercayaan sang nahkoda rumah tangga.

Kecantikan seorang istri terletak pada tangannya. Dengan tuntunan hati yang hanya karena Allah, dia menjadikan tangannya bukan hanya sebagai pemegang kekuasaan dan ratu dirumah, namun dia juga dapat merengkuh semua yang ada didalamnya, dalam kedamaian yang tak dapat terukur dan terbeli dengan apapun.
Kecantikan seorang istri terletak di matanya. Kelembutan pandangan saat berada diantara keluarga dan atau ketika dia berhadapan dengan sesama makhluk menjadikan dia peneduh serta perwujudan kasih sayang Allah yang maha rahman.

Kecantikan seorang istri terletak pada seberapa besar dia dapat menjaga rasa malunya. Dia tahu caranya menutup aib yang memang sudah tertutup rapi disimpan oleh Allah. Dia paham caranya agar tidak merusak kecantikannya sendiri dengan kata- kata kasar dan rendahan. Dihindarinya membuat mati rasanya sang suami dengan semua kerewelan dan tuntutan yang tidak wajar. Disimpannya dengan rapi karunia bakat genit, kemolekan tubuh dan kemanjaan sikap dan dipersembahkan kepada yang paling berhak yaitu suami.

Kecantikan wanita terletak dalam kebijaksanaannya. Seorang istri memang mempunyai kodrat sangat brlebihan dalam mencintai dan membenci, yang lantas kadang tidak mengenal  pertengahannya, namun dia masih bisa bersikap dengan santun dalam logika. Dunia semakin damai saat dia tidak mengumbar air mata dengan dalih kodrat wanita. Tapi laporan kepenatan hanya teruntuk kepada sang maha menyelesaikan.

Kecantikan seorang istri terletak dalam kesabarannya. Dia mendidik diri agar tidak menjadi sebagai sebuah cobaan bagi keluarga, khususnya sang suami. Kesabarannya menuntunnya untuk tidak mengumbar amarah dan kerapuhan perasaan disembarang telinga. Kesabarannya juga terwujud dalam kesehariannya, yang menjadikan hari- hari adalah berkah untuk sang suami. Mengalahnya adalah untuk ketenangan, dan kemenangannya adalah untuk kebahagiaan, bukan hanya untuk diri dan sesamanya, namun juga untuk semua makhluk yang ada disekitarnya. Menjadi pelayan bagi sang suami adalah sebuah keridhoaan, dan istri yang "cantik" sangat menyadari bahwa dirinya akan terlayani oleh kebaikan Dari Allah sebagai upahnya.

Kecantikan seorang wanita terletak pada kejujurannya. Ketepatan kata- kata dengan kenyataan tanpa harus menyuguhkan konflik baru menjadikannya cantik dengan jujur, sangat alami dan apa adanya.

Subhanallah betapa wanita itu indah. Dan kecantikan abadi sang istri itu adalah tentang jiwanya. Keikhlasannnya mengabdi kepada suami hanya karena Allah yang tercermin dalam fisik, tutur kata, sikap, dan perilaku. Bahkan Allah pun tersenyum melihat seorang hambanya yang sedemikian cantik sehingga dia pantas dikategorikan sebagai bidadari surga kelak. Kecantikannya menuntun sang suami dengan sadar dan sepenuh hati berkata " alhamdulillah, aku bersyukur mempunyai istri secantik dirimu"

Para Wanita Pemuja Kecantikan

 http://tintatintacinta.files.wordpress.com/2010/03/bedah-plastik.jpg

Kehidupan menawarkan berbagai hal yang menyilaukan mata. Godaannya bisa menghanyutkan hati siapa saja yang dengan rela melekatkan diri kepadanya. Salah satunya adalah tentang kecantikan fisik. Kehebatan daya pikatnya seperti menyihir banyak orang.

Tidak hanya itu saja, kecantikan fisik juga telah banyak mengubah pola pikir manusia, khususnya wanita. Salah satunya adalah, mereka berpendapat jika kecantikan tersebut haruslah menjadi hak milik setiap wanita. Ke identikan itu biasanya di wujudkan dengan make up atau riasan, bahkan sampai dengan operasi.
Lambat laun, tak hanya kaum hawa, para suamipun tak kalah ambil bagian dalam menyemarakkan tema kecantikan tersebut. Banyak dari mereka yang justru meminta, bahkan mensyaratkan khusus kepada para istri- istrinya agar tampil cantik di saat tampil di depan umum. Dengan begitu terbitlah sebuah kebanggaan tersendiri, jika para istri mereka justru menjadi santapan bagi pandangan liar laki- laki lain. 

Hal ini tak lepas pula dari peran media yang mengusung iklan dengan slogan bombardirnya bahwa, dunia boleh menua, namun kita tak boleh kelihatan tua. Hal ini juga turut memberikan pengaruh besar terhadap perubahan sikap dan pendapat mereka mengenai bagaimana menjadi cantik dan atau membuatkan mereka terpuaskan dengan kebutuhan untuk menjadi cantik.

Langkah selanjutnya...

para wanita tak puas hanya dengan sekedar make up. Mereka berbondong- bondong mendatangi operasi plastik, botox,facelift, angkat alis, implan pipi, operasi hidung dan, sulam bibir.dll. Banyak dari mereka pun berdalih untuk membahagiakan suami atau menghargai diri sendiri. Mereka juga mengatakan bahwa menjadi cantik berarti terbuka kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan peluang kerja. Selain itu, dengan sebuah kecantikan maka keberuntungan pastilah menjadi teman akrab mereka.  Karena itu mereka dengan rela melepas berarapun biayanya demi menjadi pemilik kesempurnaan, pemilik perhatian dan pujian atas sebuah kecantikan.

Namun, ada satu hal yang akan terasa mengerikan bagi mereka, yaitu adalah tentang menjadi tua, atau bahkan hanya sedikit kelihatan tua. Sindrom hilang popularitas ataupun ketakutan atas hilangnya kasih sayang dari orang yang mencintai, menjadikan "tua" sebagai momok yang sangat ingin dihindari.

Tapi begitulah wajarnya sebuah hukum alam yang tetap akan berjalan terus. Betapapun cantiknya mereka, tak akan ada yang dapat mengalahkan sebuah waktu.Dan saat mereka menyadari nanti, ternyata kecantikan hanyalah jebakan dimana mereka akan menghabiskan separuh lebih hidup mereka, untuk bertahan dalam pemenuhan keinginan orang lain atas diri mereka.

Apakah mereka bahagia? mungkin. Tapi tidak lama, karena semua yang palsu tidak akan bertahan lama. Dan seterusnya, mereka akan seperti membuat "dinding penjara" yang sangat menyesakkan bagi diri mereka sendiri.
Maka Jujurlah dan bahagiakan diri sendiri dengan menjadi apa adanya. Cobalah sesekali untuk membebaskan diri dari riasan tebal dan "polesan topeng" yang berlebihan yang ternyata menjadikan anda bukan seperti diri anda. Bebaskan hati kita dengan sebuah cinta yang besar terhadap diri sendiri.

Jangan lah bersedih. Saat anda melihat diri sendiri di cermin dan ternyata anda telah terlihat menua. Memang tidaklah lagi anda memiliki kemulusan kulit ari yang dulu ada. Namun kecantikan pada usia tua, justru semakin menjadikan anda matang dan yakin tentang apa yang anda mau. Kecantikan yang melekat pada diri itu adalah tentang kebijaksanaan.

Yakinlah, bahwa sebenarnya anda akan lebih bahagia saat orang lain menerima dan mencintai anda dengan anda yang apa adanya. Dan kecantikan abadi, seperti yang anda harapkan selama ini adalah berasal dari kebaikan hati yang anda lakukan. Hal inilah yang akan menjadi kado istimewa untuk diri anda sendiri, keluarga dan makhluk di sekitar anda. Dan inilah pula yang tersisa, bahkan setelah nanti anda tiada.

Suamiku, Aku Mencintaimu

 http://gizanherbal.files.wordpress.com/2012/03/kasih-sayang.jpg
Suamiku… 

Masih ingatkah kau, saat pertama kali kita terikat halal oleh kecintaan karena Allah subhanahu wata’ala?. Kita melihat satu dengan yang lain begitu sempurna, menyenangkan dan membahagiakan.
Rasanya begitu abadi kebahagiaan yang kita cita- citakan. Hari- hari selanjutnya adalah perjalanan pergatian suka dan duka, dan kebahagiaan atau konflik senantiasa melingkupi hubungan hati.

Suamiku…

Saat suatu hari kau menemukan sikapku merepotkan dan mengusik batinmu…
Mohon sedikit luaskan hatimu. Jangan kau kesal menanggapi kalimat dan tangisan manja dari wanitamu ini. Bukan bermaksud menyulitkan, namun sekedar mencari cara lain mendapatkan perhatian, karena kosongnya satu sisi hati yang butuh untuk lebih dimanjakan oleh seorang lelaki yang begitu dikaguminya.


Mengapa Allah menjadikan kau suami, dan bukan sebaliknya? Kau telah ditakdirkan Allah menjadi suamiku, yang berarti akan lebih pandai dalam mengayomiku.
Yakinlah itu suamiku, dan jangan balas semua dengan keseriusan seorang laki- laki, namun pahamilah kerapuhan dan kebodohanku sebagai wanita.

Hanyalah kelembutan, kasih sayang, serta nasehat penuh kesabaran namun tegas, yang dapat dengan mudah meluruskan tindakan aneh istrimu walau semua awalnya aku niati dengan niat baik.
Jangan buat aku semakin bebal dan tidak mengerti dengan berbalik memberikan sejuta amarah apalagi pukulan, karena semua adalah karena ketidaktahuan.
Janganlah pula mempersempit hatimu dengan tangisan karena itu akan menyedihkan untukku wahai suamiku. 
Pahamilah karena semata- mata semua karena kenakalan dan kemanjaanku, maka dari itu mohon maafkanlah aku.
 
Suamiku…
 
Saat suatu hari kau menemukan kata- kataku merepotkan dan mengusik telingamu…
Pernahkah kau melihat seorang wanita yang bisa mengeluarkan uneg- unegnya dengan merdeka raya, sedang sang suami tetap melihat dengan senyum, perhatian dan pandangan yang hangat. 
Hal itu sebenarnnya sudah sangat menjelaskan kepada sang istri sendiri bahwa dia adalah sangat cerewet dan tindakannya tidaklah baik.
Namun, hal itu juga membahagiakan para istri karena secara sadar dia bersyukur bahwa ada seorang manusia yang ternyata begitu sangat mencintai dan memahaminya…

Suamiku….

Ampuni istrimu atas kekurangan yang dikaruniakan Allah kepadaku. Mohon jangan tutup pintu hatimu dengan ketidak ridhoan mu atasku.
Jangan buat para bidadari di surga menggantikan posisiku dan memilikimu kelak. Sungguh hal itu akan menyedihkan bagiku.
 
Suamiku…
 
Kau gagah, ketika kau bisa meletakkan kelembutan dan senyum saat mendidik istrimu.
Kau tegas, saat mengatakan kalimat dengan pas namun santun untuk memotong kebandelan wanitamu.
Kau berwibawa, saat nada bicaramu menggambarkan ketulusan dan kemurnian niatmu dalam menasehati. Sama sekali bukan bentakan dan atau nada tinggi.
Kau kuat, saat menerima dengan ikhlas tentang kelemahan istrimu. Kau baik, saat dengan kelapangan hatimu memaklumi keburukan pasanganmu.

Keluasan hatimu memaafkan, bagiku adalah pelajaran dari seorang guru untuk memaafkan.
Keluasan hatimu untuk memaklumi dan bersabar, adalah pengajaran bagiku untuk memaklumi dan bersabar. ketelatenanmu untuk memahami adalah pelajaran berharga bagiku untuk memahami.

Suamiku, kaulah idolaku…

Suamiku, kau lah idolaku, yang halal bagiku. Dan aku ingin selalu mengagumimu.
Hanya kau. Maka mohon dengan sangat, didiklah dirimu agar indah untukku dan dihadapanku, dan didiklah aku agar aku mengerti tentang keindahan itu.
Supaya aku belajar tentangnya dan tentang kebaikan.
Supaya aku dapat dengan tulus berterimakasih kepada Allah atas karunia manusia sepertimu, supaya aku dapat meneduhkan diri dan mencukupkan jiwa denganmu, supaya aku dapat dengan batin yang tulus berkata, “Suamiku, Aku mencintaimu..”

Karena Aku Mencintai Mu



“Karena Aku Mencintaimu”
Karena aku mencintaimu, maka aku ingin menjagamu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin terlalu dekat denganmu

Karena aku mencintaimu, aku tak ingin menyakitimu
Karena cintaku padamu,

Tak akan ku biarkan cermin hatimu menjadi suram
Tak akan ku biarkan telaga jiwamu menjadi keruh
Tak akan ku biarkan perisai qalbumu menjadi retak, bahkan pecah

Karena cinta ini,
Ku tak ingin mengusik ketenteraman batinmu,

Ku tak ingin mempesonakan mu,
Ku tak ingin membuatmu simpati dan kagum,

Atau pun menaruh harap padaku.
Maka biarlah……
Aku bersikap tegas padamu,

Biarlah aku seolah acuh tak memperhatikanmu,
Biarkan aku bersikap dingin,

Tidak mengapa kau tidak menyukai aku,
Bahkan membenciku sekali pun, tidak masalah bagiku….

Semua itu karena aku mencintaimu,
Demi keselamatanmu,
Demi kemuliaanmu.




Sebab…
Ada kekasih yang membuktikan cintanya dengan jutaan kalimat pujian dan rayuan….
Ada pula dengan sikap nan penuh kasih..

Tidak sedikit dengan pengorbanan yang meluluh lantakkan harga diri..
Ada pula dengan berkorban tenaga dan harta…..

Namun bagiku… Aku mecintai mu dengan menundukkan wajahku pada mu,
bukan karena ku ingin berpaling darimu,

tetapi karena ku ingin menjaga pandanganmu dari panahan iblis..
Ku mecintaimu dengan tidak melemah lembutkan suaraku padamu,
bukan karena aku ingin menyakitimu,
namun karena aku ingin menjaga hatimu dari bisikan syaitan yang menipu..
Ku mencintaimu dengan menjauh darimu,

bukan karena ku membencimu….
Namun karena ku ingin menjaga mu dari khalwat yang menjebak..

Ku mencintaimu dengan menjaga diri mu dan diriku…..
Menjaga kesucianmu dan kesucianku…..

Menjaga kehormatanmu dan kehormatanku…..
Menjaga kejernihan hatimu dan hatiku….


Cinta.. Tak mengapa saat ini kita jauh,
karena kelak Allah yang akan menyatukan kita dalam ikatan sucinya…..

Karena itu jauh lebih bererti.. Jauh lebih abadi..
Karena ku yakin… Janji Allah adalah pasti, lelaki yang baik hanya untuk wanita yang baik..
Seperti inilah ku mencintaimu….. Dengan menjaga kesucian diri, jiwa dan hatiku….

Hanya untuk ku persembahkan pd mu kelak…..
Oleh Karena itu cinta…. Jaga kesucian cintamu juga hanya untukku..

~ Ya Rabb… PadaMu ku curahkan cintaku padanya


ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Semangat dan Perjuangan Seekor Siput

Buat yang semangatnya lagi turun, buat yang gampang putus asa, semoga perjuangan siput ini bisa menjadi cermin dan pandangan bagi kita untuk tak kenal lelah dan gampang putus asa.

 Saat orang-orang berkata bahwa kamu tidak bisa melakukan sesuatu...BUKTIKANLAH!

Lihatlah sekelilingmu....











Pertimbangkanlah semua kemungkinan yang ada...



Lalu mulailah melangkah!




Kerahkan semua tenaga dan potensi yang telah diberikan Tuhan dalam hidupmu...




Jadilah pribadi yang kreatif!




Pada akhirnya, kamu akan sukses dan membuktikan bahwa mereka telah salah menilai dirimu !!



 


sumber http://kosmo.vivanews.com

Empat Pemicu Emosi Tak Stabil


 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyXFAk5eCSWAGL8MooohVHRijfVInTGd4li0DjZpQgN9SWFJgGNed7Rlw7H2vTAm0eOhpX8E2tSfJTt8auhkd1qoEqX1_kGhwV20E35k6KPbAq7pQ93h_pDmet2KSzRUMBdKYFJ1okSnOl/s1600/emosi+tak+stabil.jpg

















Pernah merasa ingin marah-marah pada semua orang? Atau semua hal terlihat salah di mata Anda? Kondisi ini memang sangat menyebalkan dan bisa datang kapan saja.

Penyebabnya, bisa jadi karena masalah fisik yang ternyata berpengaruh negatif pada kondisi psikologis Anda. Tak perlu panik, ketahui pemicu dan cara mengatasinya menurut dr. Mehmet Oz berikut, seperti dilansir dari Oprah.com.

1. Hormon

Jika suasana hati yang buruk terjadi pada waktu yang sama setiap bulan, 'pelakunya' bisa jadi hormon Anda. Sebagai wanita, tiap bulannya ovarium memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Satu minggu sebelum menstruasi, tingkat progesteron berada di puncak lalu langsung menurun drastis.

Hal ini berpengaruh pada emosi dan membuat Anda mudah marah dan tersinggung. Masa yang disebut premenstrual syndrome (PMS) ini, disebabkan adanya fluktuasi hormon. Untuk mengurangi efek negatifnya, dr. Oz menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega 3 tinggi, seperti ikan laut. Atau Anda juga bisa meminum suplemen yang mengandung 600 miligram DHA omega 3.

2. Kafein

Konsumsi kafein, bahkan dalam jumlah yang tak terlalu banyak juga bisa memicu kecemasan. Kafein merangsang otak, yang membuatnya ketagihan. Ketika seseorang menjadi kecanduan kafein, mereka mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala, kelelahan dan perasaan murung. Penting untuk memperhatikan asupan kafein setiap hari. Sebaiknya jangan mengonsumsi lebih dari 200 miligram atau 2 gelas minuman berkafein setiap harinya.

3. Menghindari karbohidrat

Perhatikan juga nutrisi dalam menu makanan. Jangan menyepelekan asupan karbohidrat dan gula meskipun Anda sedang diet. Itu karena kadar gula darah yang rendah dalam darah membuat Anda lebih sensitif dan sulit berkonsentrasi. Banyak sumber karbohidrat sehat, seperti nasi merah. Untuk memenuhi kebutuhan glukosa, Anda bisa mengonsumsi madu atau buah-bahan manis.

4. Cahaya redup

Suasana hati terkait erat dengan kualitas tidur Anda. Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, pencahayaan juga sangat menentukan. Penelitian menunjukkan bahwa cahaya redup dari televisi, alarm digital, bahkan sinar dari laptop dapat meningkatkan risiko depresi.

Cahaya-cahaya ini ini menurunkan produksi hormon melatonin. Tanpa tingkat melatonin stabil, pola tidur yang normal dapat terganggu. Jadi, coba benahi letak tempat tidur agar Anda tak terganggu cahaya dan terhindar dari risiko emosi yang tak stabil

Sumber : kosmo.vivanews.com

♥ Ukhti.... Kau Cantik Sekali ♥

http://3.bp.blogspot.com/-YlcSr4ek4qY/TzEp1lyus3I/AAAAAAAAAPk/3KWUtfbsvaY/s1600/tumblr_ltumnhVjxB1qf8cwvo1_400.jpg

Bismillah.....

♥♥ Begitu cantiknya ukhti.

Tapi dimata manusia.
Sedangkan Yang Maha Kuasa tak pernah memandang rupa ataupun bentuk tubuh kita
Namun Dia hanya melihat pada hati & amal-amal yang dilakukan hamba-hamba-Nya.

♥♥ Ukhti, Kau cantik sekali.

Tapi cantik fisik tak akan pernah abadi.
Saat ini para pesolek bisa berbangga dengan kemolekan wajah ataupun bentuk tubuhnya
Namun beberapa saat nanti, saat wajah mulai keriput, rambut pun kusut dan berubah warna putih semua, tubuh tak lagi tegak, membungkuk termakan usia, tak ada lagi yg bisa dibanggakan.
Lebih-lebih jika telah memasuki liang lahat, tentu tak akan ada manusia yang mau mendekat.

♥♥ Ukhti, Kau cantik sekali.

Tapi kecantikan hanyalah pemberian dan untuk apa di
bangga-banggakan?
Sepantasnya kecantikan di
syukuri dengan cara yang benar.
Mensyukuri kecantikan bukanlah cara memamerkan.

♥♥ Ukhti, Kau cantik sekali.

Tapi apa manfaat pujian dan kekaguman seseorang?
Adakah ia menambah pahala dari-Nya?
Adakah derajatmu akan meninggi di sisi Ilahi setelah di puji?
Tak ada yang menjamin wahai ukhti.

Mungkin malah sebaliknya, wajah cantik itu menjadikanmu tak punya harga di hadapan-Nya, karena kamu tak mampu memelihara sesuai ketentuan-Nya....

♥♥ Ukhti, Kau cantik sekali.

Alangkah indahnya kecantikan fisik itu dipadu dengan kecantikan fisikmu.
Apalah arti cantik rupawan bila tak memiliki keimanan..
Apalah guna tubuh molek memikat jika tak ada rasa malu yang lekat..

Cantiknya dirimu dengan cahaya-Nya.
Cahaya yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan.
Hati yang senantiasa taat patuh pada syari'at.
Hati yang taqwa yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Hati yang sederhana, yang tidak berlebihan dalam segala urusan dunia.

♥♥ Ukhti, Kau cantik sekali.

Maka tampillah cantik dihadapan Penciptamu karena itu lebih berarti dari pada menampilkan kecantikanmu pada manusia yang bukan muhrimmu.

Tampillah cantik dihadapan suamimu karena itu adalah bagian dari amalmu.
Mengabdi kepada manusia yang kamu kasihi demi keridhoan Ilahi.
Tampillah cantik, cantik iman, cantik hati, cantik batin, karena itu lebih abadi.

"Sesungguhnya Allah tidak akan melihat bentuk fisikmu dan juga rupamu, akan tetapi Allah melihat kepada hatimu dan amal-amal mu"

Wallahu a'lamu bish-shawab.

Sunday, May 27, 2012

Surat Terakhir Untuk Mantan Pacarku

Untuk mantan pacarku yang disayangi Allah

http://tinayap.files.wordpress.com/2011/01/letter-2.jpg

Puji dan syukur hanya dan milik Allah swt semata, sholawat seiring salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan dan idola kita semua yaitu Nabi
besar Muhammad SAW. dan tak henti-hentinya aku berdoa semoga apa-apa yg tengah dan akan kita lakukan selalu dalam pengampunan-Nya yang mendapat
ridho setra selalu dalam naungan rahman dan rahinNya.

sebelummya aku minta maaf apabila selama ini mungkin kata-kataku baik pada waktu di telpon atau dirumahmu telah menyinggung perasaanmu, sebenarnya aku ingin ngomong banyak sekali tetapi entah aku tak tahu pada
waktu kata-kataku sudah siap aku lontarkan didepanmu, kata-kata ini hilang tak karuan begitu saja setiap kali seperti ini dalam fikiranku selalu
terlintas kata-kata, "apa yang sudah kamu lakukan itu telah menghalangi hak-haknya, jangan...jangan...urungkan saja niatmu!"

Kemudian setelah lama aku yakinkan, aku sadar bahwa setiap muslim satu dengan yang lain adalah seperti satu tubuh yang saling sambung menyambung dan tak akan pernah dilepaskan. Sungguh aku yg hanya sebagai mantan pacar, tiada niat dalam hati 'n' selain tiada kerelaanku jika seseorang yang pernah namanya bersemayam dalam dihatiku masih terjerat dalam lingkaran-lingkaran syaiton, tahukah engkau hati ini terasa ngilu dan sakit jika aku mengingat akan hal itu, maka dari itu aku luangkan waktu untuk mengungkapkan isi hatiku, untuk itu aku mohon kesedianmu untuk membaca dan lebih-lebih engkau mau meresapi dan memahami kata-kataku berikut ini

[jangan didelete dulu , suratnya puanjang]

Mantan pacarku, engkau adalah kaum yang terhormat seperti halnya Ibuku dan saudara-saudara perempuanku. Kau adalah tiang negara ini yang mana... dengan akhlakmu, engkau dapat menghancurkan dan mengokohkan negara ini. Engkau adalah pendidik masa depan yang selalu mejadi harapan bangsa dan
agama kita yaitu Islam yang telah meninggikan derajat dan memuliakan kedudukanmu. Agama yg lurus ini juga telah mewajibkan kaum hawa untuk menutup aurat agar supaya terjaga kehormatan dan kesucianmu sehingga engkau tidak diganggu oleh orang-orang yang ingin menodai kesucianmu.

Mantan pacarku......, Engkau adalah makhluk Allah
yang mulia, yang diciptakan dengan segala keindahan,
bagai bunga yang harum semerbak yang selalu
mengundang banyak kumbang untuk selalu mendekat
seperti sebuah ungkapan : "dunia adalah perhiasan
dan seindah-indahnya perhiasan adalah wanita
salihah". Untuk itulah keindahanmu hanya pantas
dimiliki seseorang yang telah dihalalkan oleh Allah
untukmu lewat syariatNya yang suci dan akan selalu
menjaga kesucian dan kehormatanmu.

Ukhti...., Engkau seharusnya tidak boleh dilihat
sembarang mata, tak boleh disentuh oleh sembarang
tangan, tak boleh diajak dan dibawa bermain
sembarang laki-laki. Sungguh hati kecilku ini
sebenarnya tidak pernah terima jika engkau tidak
diperlakukan secara sewajarnya sebagai seorang
muslimah, karena kau adalah saudaraku di jalan Allah
yang harus terjaga kesuciannya agar wanginya tetap
semerbak.


Mantan pacarku yang diridhoi Allah. cintaKu sekarang
hanya milik Allah, RosulNya dan agamaNya. Telah
dituntunnya kita dalam syariatnya yang amat sangat
lengkap tentang kehidupan ini, tentang bagaimana
kita harus bergaul, bermasyarakat, dll. Seperti
halnya... "Berlalulah masa dari hari ke hari sedang
dosa kita terus menumpuk dan kemuadian datanglah
utusan maut. Sedang hati kita dalam keadaan lengah.
Dan sesungguhnnya kenikmatan dunia hanyalah tipuan
dan penyesalan serta kemegahan dunia hanyalah
kemustahilan dan kebatilan."

....sungguh apabila mau bercermin pada ayat diatas,
rasanya sangat tidak pantas kalau kita maupun
saudara-saudara kita masih memelihara cinta semu
yang hakikatnya adalah luapan nafsu yang selalu
ditunggangi oleh musuh kita "Sayton La'natullah".
kita hanya boleh mencintai sebagai saudara dalam
Islam, saling menyayangi hanya karena ikatan aqidah
yang bersih dan ukhuwah kita. Seiring sejalan untuk
tetap istiqomah didalam aturanNYa, tentu dengan
cara-cara yg diridhoi Allah.

Saudaraku... mungkin untuk itu tidak ada salahnya
kalau kita mau berfikir sedikit lebih tenang, lebih
dewasa dan berpikir jauh kedepan. Mari kita
jernihkan fikiran, mensucikan hati, jauhkan
kebencian dan dahulukan cinta. Dengan demikian aku
yakin kita bisa menatap kebaikan dengan hati yang
lapang, tenang dan damai.

Saudaraku terlalu panjang sudah suratku untukmu,
semoga Allah mangampuni dosaku dan dosamu serta dosa
saudara-saudara kita semua yang selama ini masih
selalu menyalahi Syariat-Nya karena kita telah
merajut benang-benang kasih Sayitoni dalam
kebersamaan kita. Maka dari itu marilah kita
sama-sama bertekad untuk menyemai benih-benih cinta
kita dilahan yang telah disediakan Allah untuk kita.
Marilah kita tumbuhkan dan kita pupuk rasa cinta
kita hanya untuk kekasih abadi kita yaitu Allah swt
yang selalu membelai kita dengan Rahman dan RahimNya
agar kita selalu siap untuk berjihad di jalanNya.

Oh...ya...mungkin perlu ukhti ketahui bahwa surat
ini kutulis untukmu bukannya aku sekarang sudah
tidak mencintaimu lagi atau aku takut sama ortu,
atau aku sudah mendapat penggantimu, ...tidak sama
sekali tidak!

Tetapi hidayah dariNya yang membuatku jadi begini.
Aku berharap semoga hidayah yang amat mahal dan
terindah ini dapat terus kita jaga dan kita
pertahankan keberadaannya. Aku berlindung kepada
Allah dari segala bujuk rayu syaiton dan
kerabat-kerabatnya.

Aku mohon maaf atas segala kekhilafan yang pernah
aku lakukan terhadapmu dan semoga yang maha kuasa
mau menerima taubatku dan taubatmu, amin.....
seperti dalam firman Allah "setiap anak adam pasti
bersalah dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah
mereka yang lekas-lekas menyadari kesalahannya untuk
bertaubat".



TIADA MASA YANG INDAH SELAIN MASA REMAJA
TIADA REMAJA YANG PALING MULIA SELAIN REMAJA YANG
BERTAQWA

  sumber: alumnus University of Attaqwa Al-Islamiyah

Penyakit CDMA (Capek Dech.. Males Ah!)

http://images.akhwatzone.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SQmF7QoKCoAAADxATws1/3878272079147l.jpg?et=d0T0ZBHw7VLZNTg1r2jC3g&nmid=0
Ada-ada saja bahasa gaul sekarang macam2 ragamnya. Sehari-hari kita mungkin sudah sering mendengar ungkapan Mc D. (Makin Capek Deh) dan Gocap (Gua Capek Deh),ABCD Aduh Bok Capek Deh Eke’ atau “Capek Dech…” atau “Males Ah!” Akhirnya ada yang jadiin satu istilah menjadi CDMA.Banyak lagi deh yang aneh kata-katanya apalagi jika berdekatan dengan anak ABG,sampai kata-kata ini dipakai juga oleh ibu-ibu gaul.
Nah penyakit CDMA ternyata satu penyakit yang keluar dari satu ungkapan loh,kategorinya bisa berbahaya dan bisa bersifat sementara.
Kata-kata ini keluar sebagai ungkapan Emang ga boleh capek, atau males?Merasa capek wajar aja sih ketika kelelahan dengan aktifitas yang banyak atau berat. Istirahat memang perlu untuk menghilangkan rasa capek itu. 
Tapi bukan berarti trus berlama-lama istirahat dan tidak kembali beraktifitas. Kalau rasa malas biasanya muncul ketika kita lagi ga mood atau bete atau ga sreg dengan yang kita lakukan jadinya ga semangat. Males bisa diakibatkan karena capek, jadi sebab akibat. Jangan sampai kita menjadikan capek dan malas itu menjadi alasan untuk tidak melaksanakan amanah-amanah kita atau menjadi alasan untuk menolak amanah dakwah.

“Akh, tolong bantuin acara baksos hari ahad depan ya…” “Hari Ahad? Capek dech, mau istirahat!”

Ukh, anti jadi panitia baksos ya…” “Males Ah…enakan di rumah aja..”

Mau berangkat ngaji, “Males Ah…. nanti-nanti aja nelat atau ijin aja ya…”

Mau berangkat syuro’, “Males dateng ah..”

Disuruh ikut dauroh, “Capek Dech…kan jauh…”

Diminta jadi murrobi, “Males Ah…aku belum siap..”
 
De el el, itu hanya sebagian contoh aja… Coba kita simak ayat berikut…

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan jiwamu di jalan Allah” (Q.S. 
At Taubah:41)
 
Tuh kan… harusnya kita ga merasa malas dalam beraktifitas terutama dalam aktifitas dakwah. Tetap berangkat baik dalam keadaan mood maupun badmood. Tetep semangat karena ada janji dari Allah bagi orang-orang yang beriman yang mengadakan jual beli dengan-Nya. Kalau rasa malas itu datang obatnya yang utama adalah meluruskan niat, kembalikan semangat. Karena semua berawal dari niat kita. Ketika di awal niat kita sudah baik, di tengah jalan ketika kita sedah males atau lemah, kita ingat kembali pada niat kita, untuk apa kita melakukannya. 
Jika kita mengharapkan ridha Allah yang tiada bandingannya maka itu bisa memacu kita untuk tidak patah semangat. Ada tips dari beberapa temen untuk mengatasi capek; istirahat tapi ga lama-lama, wudlu kalau bisa sekalian mandi biar seger, bismillah insya Allah bisa mengatasi capek-capek ) Kalau kita lagi bete atau males kita bisa lakukan hobby2 kita tapi yang bermanfaat. Misal baca buku atau nulis nih biar ada manfaatnya.
 
Ada salah satu do’a dalam dzikir kita tiap pagi dan sore yang bisa kita lafadzkan untuk meminta perlindungan Allah dari kelemahan dan kemalasan. 

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, dari tekanan hutang, dan kesewenang-wenangan orang.

Monday, May 21, 2012

SURAT UNTUK ADAM


 http://muslimahzone.com/assets/2012/04/surat-cinta.jpg
Assalamu'alaikum

Adam …..
Maafkan aku jika coretan ini memanaskan hatimu.
Sesungguhnya aku adalah Hawa, temanmu yang kau pinta semasa kesunyian di syurga dahulu.
Aku asalnya dari tulang rusukmu yang bengkok.
Jadi tidak heran jika perjalanan hidupku senantiasa inginkan bimbingan
darimu, senantiasa mau terjaga dari landasan,karena aku buruan syaitan.....

Adam …
Maha suci Allah yang mentakdirkan kaumku lebih ramai bilangannya dari kaummu diakhir zaman, itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam urusanNya.
Jika bilangan kaummu mengatasi kaumku niscaya merahlah dunia karena darah manusia,
kacau-balau lah suasana, Adam sama Adam bermusuhan karena Hawa.
Buktinya cukup nyata dari peristiwa Habil dan Qabil sehinggalah pada zaman cucu-cicitnya.
Pun jika begitu maka tidak selaraslah undang-undang Allah yang mengharuskan Adam beristeri lebih dari satu tapi tidak lebih dari empat pada satu waktu.

Adam …
Bukan karena ramainya isterimu yang membimbangkan aku.
Bukan karena sedikitnya bilanganmu yang menganggu fikiranku.
Tapi … aku risau, gundah dan gulana menyaksikan tingkahmu.
Aku sejak dulu sudah tahu bahwa aku mesti tunduk ketika menjadi isterimu.
Namun … terasa berat pula untukku menyatakan sesuatu jika kamu salah.

Adam …
Aku tahu bahwa dalam Al-Quran ada ayat yang menyatakan kaum lelaki adalah menguasai terhadap kaum wanita.
Kau diberi amanah untuk mendidik aku, kau diberi tanggungjawab untuk menjaga aku,memerhati dan mengawasi aku agar senantiasa didalam ridha Tuhanku dan Tuhanmu.
Tapi Adam, nyata dan rata-rata apa yang sudah terjadi pada kaumku kini, aku dan kaumku telah ramai mendurhakaimu.
Banyak yang telah menyimpang dari jalan yang ditetapkan.
Mulanya Allah mengkehendaki aku tinggal tetap dirumah.
Di jalan-jalan, di pasar-pasar, di bandar-bandar bukanlah tempatku.
Jika terpaksa aku keluar dari rumah seluruh tubuhku mesti ditutup dari ujung kaki sampai ujung rambut. Tapi..realitanya kini, Hawa telah lebih dari sepatutnya.

Adam …
Mengapa kau biarkan aku begini? Aku jadi ibu, aku jadi guru, itu sudah tentu katamu.
Aku ibu dan guru kepada anak-anakmu.
Tapi sekarang diwaktu yang sama, aku ke muka menguruskan hal negara, aku ke hutan
memikul senjata.
Padahal, kau duduk saja.
Ada diantara kau yang menganggur tiada kerja.

Adam …
Marahkah kau jika kukatakan andainya Hawa terbelenggu, maka Adam yang patut tanggung! Kenapa? Mengapa begitu ADAM? Ya!
Ramai orang berkata jika anak jahat ibu-bapak bapak pandai mendidik, jika murid bodoh, guru
yang tidak pandai mengajar! Adam kau selalu berkata, Hawa memang bandel, tak mau
dengar nasihat, keras kepala, pada hematku yang dhaif ini Adam, seharusnya kau tanya dirimu, apakah didikanmu terhadapku sama seperti didikan Nabi Muhammad SAW terhadap isteri-isterinya? Adakah Adam melayani Hawa sama seperti psikologi Muhammad terhadap mereka? Adakah akhlak
Adam-Adam boleh dijadikan contoh terhadap kaum Hawa?

Adam …
Kau sebenarnya imam dan aku adalah makmummu, aku adalah pengikut-pengikutmu karena kau adalah ketua.
Jika kau benar, maka benarlah aku. Jika kau lalai, lalailah aku.
Kau punya kelebihan akal manakala aku kelebihan nafsu.
Akalmu sembilan, nafsumu satu.
Aku…akalku satu nafsuku beribu! Dari itu Adam….pimpinlah tanganku, karena aku sering lupa, lalai dan alpa, sering aku tergelincir oleh nafsu.
Bimbinglah daku untuk menyelami kalimah Allah, perdengarkanlah daku kalimah syahdu dari Tuhanmu agar menerangi hidupku.
Tiuplah ruh jihad ke dalam dadaku agar aku menjadi mujahidah kekasih Allah.

Adam…
Andainya kau masih lalai dan alpa, masih segan mengikut langkah para sahabat, masih
gentar mencegah mungkar, maka kita tunggu dan lihatlah, dunia ini akan hancur bila kaumku
yang akan memerintah.
Malulah engkau Adam, malulah engkau pada dirimu sendiri dan pada Tuhanmu yang engkau agungkan
itu …

Wassalamu'alaikum

Sunday, May 13, 2012

CINTA DALAM DIAM



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCWp1EvNng9CAuXoS6Y89NSMYGb1BI2EgA56jZNFdbN7tR0Q9U7p4iY6fCieXVvtkAZt7noX4IyxiTZGsSNSPWNV5gAPDBdeFtY32Vqg1lA7H2CGyeDKRz8aqOFWI4Iloj-S8ezsXAzZso/

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang..
cukup cintai ia dalam diam..

karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya..

Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan
terlarang yg Allah murkai..


Kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..

karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..

menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu..

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya..

karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah
Allah SWT pilihkan untukmu..

Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali?

Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah..

karena dalam diammu tersimpan kekuatan..

kekuatan harapan..

hingga mungkin saja Allah akan membuat nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata..

Bukankah Allah tak pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padaNya?

Dan jika memang cinta itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap nyata..
jika ia bukan milikmu, melalui waktu, Allah akan menghapusnya..
dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat..
 
Biarkan cinta dalam diammu menjadi memori tersendiri di sudut hatimu..
menjadi rahasia antara kau dan Sang Pemilik hatimu….


http://duniajemariku.files.wordpress.com/2011/09/dalam-diam.jpg

Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan ..
Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah
karena hakikatnya ia berhulu dari Allah..maka ia pun berhilir hanya kepada Allah..
" Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah .” (QS. Adz Dzariyat:49)

" Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. ” (QS. An Nuur: 32)

" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. "  (QS. Ar-Ruum:21)
Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk mata maka bersabarlah… berdo’alah… berpuasalah…
" Wahai kaum pemuda, siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu memelihara mata, dan memelihara kemaluan, maka bila diantara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, karena ssungguhnya puasa tersebut sebagai penahannya "(Hadis) 

“ Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ” (QS. Al Israa’ :32)
Cukup cintai ia dalam diam …
bukan kerna membenci hadirnya, tapi menjaga kesuciannya ..
bukan kerna menghindari dunia, tapi meraih surga-Nya ..
bukan kerna lemah untuk menghadapinya, tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup
Cukup cintai ia dari kejauhan …
kerna hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaan ..
kerna hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan ..
kerna hadirmu mungkin saja akan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga …
Cukup cintai ia dengan kesederhanaan …
 memupuknya hanya akan menambah penderitaan ..
menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan ..
mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan …
Maka cintailah ia dengan keikhlasan ...
kerna tentu kisah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib diingini oleh hati…
tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman al Farisi ??
"…boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. " (QS. AlBaqarah:216) 

" Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)" (QS.An Nuur:26) 



Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan…
 karena tiada yang tahu rencana Tuhan…
 mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan
karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan …
serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu
pada Yang Memberi dan Memilikinya ..
biarkan Dia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya… 

“ Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. ” (Umar bin Khattab ra.)

Saat hati menari mengikut rentak irama cinta,
adakah ia masih ingat kepada Sang pencipta..

Sunday, May 6, 2012

Bila Hatiku Dimabuk Cinta



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnVuoAFySVW2HLgU96Hmjk-s-YK_Lr3y8NVCRegk3XJ9HeriJy978m2mK7Do33iUbIDWuhf_aqTrt8tP9uBVMqwH6a_yTL1rJS9vcNyDGghOk5cGcOVoI43WTnIsyPWDJKO5r39pNYTGc/s1600/390969_201626393250463_138104779602625_457993_1516625435_n.jpg

Penyakit yang satu ini banyak menghinggapi kawula muda, sedikit sekali yang selamat dan dampaknya pun begitu hebat..bagaimana solusinya…?

Walaupun efek yang ditimbulkan penyakit al-‘isyq (mabuk cinta) sangat hebat dan sulit melepaskan diri dari jeratannya, namun bukanlah suatu hal yang mustahil apabila 
 
penderitanya bisa sembuh dan selamat dari penyakit ini. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya obat itu mujarab bagi orang yang menerimanya. Adapun orang yang yang mencampuradukkannya niscaya obat itu tidak berguna baginya. “ Maka orang yang benar-benar ingin sembuh, dia harus berupaya berobat. Namun jika tidak, niscaya penyakit akan tetap bercokol bahkan bisa jadi bertambah parah.
 
Berikut ini beberapa terapi yang dapat menyembuhkan dari mabuk asmara:
 
Ikhlas kepada Allah
Jika seseorang yang terkena penyakit al-‘isyq benar-benar ikhlas dan menghadapkan wajahnya kepada Allah dengan tulus, niscaya Allah akan menolongnya dengan cara yang tiada pernah terlintas di hatinya. Dia akan menyingkirkan segala penghalang menuju jalan taubat.
 
Berdo’a
Merendahkan diri kepada Allah, secara tulus menyerahkan diri kepada-Nya, ikhlas, dan memohon kepada-Nya dengan segala kerendahan agar disembuhkan dari penyakit.
 
Menahan pandanganKetika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut menahan syahwat dan keinginannya.
 
Banyak berpikir dan berdzikirHendaklah setiap orang senantiasa ingat bahwa seluruh perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Seharusnya ia berpikir bahwa perbincangan dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti di hari kiamat. Hendaklah dia berpikir betapa malu dirinya kelak ketika Allah mencela perbuatannya.
 
Menjauh dari orang yang dicintainyaSebab memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang dicintai dalam hatinya. Hendaklah ia bersabar menanggung perpisahan beberapa saat walaupun sulit pada awalnya. Seiring dengan waktu, seluruh masalah akan menjadi mudah.
 
Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaatSebab, mabuk cinta adalah karena kesibukan hati yang kosong. Hatinya akan dipenuhi bayang-bayang kekasihnya. Tetapi ketika ia sibuk dengan hal-hal lain maka cintanya akan memudar, rindunya akan hilang dan akhirnya ia dapat melupakannya.
 
Menikah
Sebab pernikahan itu mencukupi segalanya, penuh berkah dan menjadi solusi. Jika orang yang dicintainya adalah wanita yang mungkin dinikahinya maka hendaklah ia menikahinya. Jika sulit menikahinya hendaklah memohon kepada Allah untuk memudahkannya. Jika ia tak bisa menikahinya karena sebab-sebab tertentu, maka hendaklah ia bersabar dan memohon kepada Allah agar diberi jalan keluar.
 
Menengok orang sakit, mengiringi jenazah, menziarahi kubur, melihat orang mati, berpikir tentang kematian dan kehidupan setelahnya.
Senantiasa menghadiri majelis ilmu, duduk bersama orang-orang zuhud dan mendengar kisah-kisah orang shalih.
Memangkas habis ambisi dengan membuang rasa putus asa disertai dengan keinginan keras untuk dapat menundukkan hawa nafsu.
Selalu konsisten menjaga sholat dengan sempurna, menjaga kewajiban-kewajiban sholat, baik berupa kekhusyukan dan kesempurnaannya secara lahir dan bathin.
 
Menjaga kharisma agar tidak jatuh kepada kedudukan yang hina dina, tidak jatuh dalam perbuatan yang tercela dan segala bentuk yang dapat menghalangi keutamaan. Orang-orang yang memiliki harga diri tidak pernah mau terikat menjadi budak sesuatu. Lihat saja, betapa hawa nafsu menyebabkan orang-orang mulia menjadi hina.
 
Menjaga kemuliaan diri, kesucian dan menjaga kehormatannya
Hal ini akan membuat seseorang jauh dari perkara yang akan meruntuhkan harga dirinya ataupun yang akan menjatuhkan martabatnya.
 
Membayangkan cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainyaIbnul Jauzi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya manusia penuh dengan najis dan kotoran. Dan orang yang dimabuk cinta melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Karena cinta, ia tidak dapat melihat aib kekasihnya. Sebab hakikat segala sesuatu dapat disingkap dengan timbangan yang adil. Sementara yang menjadi penguasa atas dirinya adalah hawa nafsu yang zhalim. Itu akan menutupi seluruh cela hingga akhirnya orang yang dilanda cinta melihat kekasihnya yang jelek menjadi jelita. “
 
Memikirkan akan ditinggal pergi orang yang dicintainya, baik ditinggal mati atau ditinggal pergi tanpa keinginannya atau ditinggal karena sudah bosan.
Memikirkan akibat perbuatannya

Orang yang berakal adalah orang yang dapat menimbang apakah cintanya itu akan melahirkan kenikmatan ataukah kesengsaraan.
 
Hendaknya orang yang ditimpa ujian seperti ini mengetahui bahwa ujian hidup merupakan sebab munculnya nilai keutamaan seseorang. Jika dia bersabar maka akan tampaklah keutamaannya, sempurnalah kemuliaannya dan derajatnya akan meningkat kepada level yang lebih tinggi.
 
Memikirkan betapa banyak hal-hal yang bermanfaat menjadi luput disebabkan menyibukkan diri dengan cinta seperti ini. Orang-orang yang mulia lebih mengutamakan santapan akalnya, walaupun tabi’atnya berusaha menggiringnya kepada syahwat jasmani.
 
Melihat kondisi para pemabuk cintaBagaimana derita yang mereka tanggung. Bagaimana hidup mereka yang dikucilkan oleh masyarakat. Betapa berantakan segala urusan dunia dan akhirat mereka. Bandingkanlah orang-orang yang menghabiskan hidup untuk cinta buta dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang tinggi dan luhur dan keinginan yang kuat.
Demikanlah di antaranya obat-obat yang dapat menangkal dan menyembuhkan penyakit mabuk asmara. Seperti yang telah disebutkan di atas, semua obat ini tidak akan manjur bila yang melakukannya tidak berusaha dengan sungguh-sungguh ingin sembuh dari penyakitnya. Kita bermohon kepada Allah agar menjauhkan kita dari jalan-jalan kehancuran dan membimbing kita kepada kebaikan dunia dan akhirat.
 
Wallahu a’lam
*Diringkas dari kitab Al-‘isyq, Bila Hati Dimabuk Cinta karya Muhammad Ibrahim Al-Hamd, penerbit Pustaka At Tibyan Solo

Dariku Untukmu Ukhti Mukminah


http://muslimahzone.com/assets/2012/04/istri-shalihah.jpg 


Hadiah dari Isteri Seorang Mujahid,Nasehat Ummu Muhammad, (Samirah Awatiilah) Istri As Syahid (Insya Alloh) DR. Abdullah Azzam buat kaum Muslimah Mujahidiah di seluruh dunia. Semoga bermanfaat dan memacu semangat kaum Muslimah Mujahidah untuk berjuang dengan lebih Istiqomah dan sabar, semoga bermanfaat..

Segala puji bagi Alloh Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan selalu kepada Rasul yang mulia, keluarga dan sahabat-sahabatnya semua.

Saudari-saudariku tercinta,

Sesungguhnya, umur itu sangatlah pendek dan kehidupan ini hanyalah hembusan-hembusan nafas yang akan dihitung dan dihisab. Maka, apakah tiap dari kita sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi hari berpisahnya orang-orang yang saling berkasih sayang dan saling bersahabat?

Hari berpisahnya kita dari dunia yang fana ini, menuju yaumil hisab –hari perhitungan- dan alam kekal. Hari yang menjadikan harta dan anak-anak tidak lagi berguna, kecuali bagi mereka yang menghadap Alloh dengan qalbun salim (hati yang sehat).

Apakah tiap dari kita sudah mempersiapkan diri untuk masuk ke liang lahat, yang pernah disabdakan Rosulullah pada hari kebumikannya sahabat mulia yang bernama Sa'ad bin Mu'adz Ra:

"Seandainya ada orang yang selamat dari himpitan kubur, tentulah Sa'ad bin Mu’adz orangnya." (Shahih Al-Jam'iush-Shagir, hadist no. 5306)

Saya berharap kepada Allah Ta'ala agar kita termasuk orang-orang yang dibenarkan dalam sabda Rosulullah :
"Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah." (Shahih Muslim, hadist no. 1469)
Wahai ukhti mukminah, keshalihanmu terletak pada kebaikan dienmu, benarnya aqidahmu dan baiknya tarbiyah yang engkau berikan kepada anak-anakmu.

Mereka adalah amanat di lehermu dan calon pemuda di masa depan, pembela dienul Islam dan sebagai kayu bakar yang akan terus menyala, menjadi api penerang bagi keabadian dakwah ini di masa mendatang.

Wahai saudari-saudari tercinta, wahai cucu-cucu Khonsa',

Wahai saudari-saudari Sumayyah dan Khaulah binti Al-Azur.

Wahai kaum muslimah yang ridho kepada Alloh sebagai Rabbnya, Islam sebagai diennya, Muhammad sebagai rasulnya serta Al-Qur'an sebagai pedoman hidupnya,

Wahai kaum muslimah yang menginginkan bendera "Laa Ilaaha Illallaah" berkibar setinggi-tingginya, dan menginginkan hidup diatas bumi yang penuh keadilan dan ketentraman,

Wahai kaum muslimah yang ingin hidup bahagia lagi mulia dengan meniti jejak Rasul dan menjadikan Al-Qur'an sebagai satu-satunya pedoman dalam hidupnya.

Wahai isteri-isteri kaum muslimin di penjuru bumi Timur dan Barat, doronglah suami-suami kalian untuk berjihad fi sabilillaah. Karena sesungguhnya, suami kalian tidak akan menjadi suami yang kalian idam-idamkan, kecuali ketika ia menjadi laki-laki kuat yang memanggul senjata dan membela dien, aqidah, tanah air dan harga diri mereka, serta mampu meneror musuh-musuh mereka dengan mempersembahkan syahid demi Islam.

Kemuliaan, ketinggian dan keluhuran hanya bisa diperoleh dalam naungan pedang di tangan manusia-manusia kuat yang mampu menggentarkan musuh-musuh mereka. Namun, itu semua tidak akan terwujud kecuali jika tiap orang dari kita mau mendorong suami, anak, saudara dan bapaknya ke medan perang, pertempuran dan kancah kemuliaan.

Itu semua juga tidak akan terwujud kecuali dengan kesabaran wanita atas kepergian suaminya, saudara dan bapaknya, serta dengan mengganti peran mereka dalam mengurus diri sendiri, anak-anak dan rumah tangganya untuk menjadi baik.

Para wanita yang berperan di belakang mereka bak batu karang nan kokoh yang menopang dan menjadi tempat mereka bersandar. Menjadi penolong mereka dengan kesabaran dan pengorbanan, di samping menyiapkan segala perlengkapan yang pantas untuk diberikan bagi kaum laki-laki demi terwujudnya cita-cita ini.

Kemudian, jauhilah dunia dan pandanglah ia dengan penuh hina. Jangan pula kalian membebani suami dengan hal-hal yang ia tidak sanggup menghadirkannya. Jadikan dirimu rela dengan yang sedikit dari pemberian Alloh yang dimudahkan untuknya.

Janganlah menyibukkan suami dengan tuntutan duniawi untuk kepentingan dirinya, yang seandainya diikuti dan menuruti syahwatnya, niscaya hanya akan membawa dirinya kepada kehancuran. Dia pun akan terus berupaya dan bersungguh-sungguh menghabiskan waktunya, untuk meraup dunia yang tidak akan habis-habisnya, sampai dunia itu melumat habis dirinya.

Wahai kalian ukhti muslimah, kalian wajib senantiasa mendorong suami pergi berjihad dengan segenap kemampuan yang kalian miliki. Janganlah bimbang dengan jalan jihad hanya karena hambatan-hambatan yang ada, sebab umur itu ada di tangan Allah dan sesungguhnya jihad itu tidak akan mengurangi umur dan rezeki mereka sedikitpun. Sebaliknya jika meninggalkan jihad, itu bukan menjadi sebab panjangnya umur dan bertambahnya rezki, itu semua sudah menjadi takdir Alloh.

Alloh berfirman: "Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukan (nya)." (Yunus:49)

Wahai ukhti muslimah, bukankah kalian senang jika menjadi mujahidah fie sabilillah? Tentu kalian menjawab "Iya". Tapi bagaimana mungkin hal itu bisa terwujud, sedang kalian sendiri tidak mendorong suami untuk berjihad serta tidak ikut menangani tugas-tugasnya dengan kesabaran atas kepergian suami, tidak juga menggantikan peran suami kalian di dalam rumah..?

Apabila Alloh menakdirkan suami kalian hidup di bawah naungan jihad, maka kalian akan senantiasa hidup bahagia bersamanya. Apabila Alloh menakdirkan mati syahid untuknya, kelak kalian pun akan dikumpulkan bersamanya sebagai seorang syahidah –InsyaAllah- karena orang yang mati syahid itu bisa memberi syafa'at kepada 70 orang dari kerabatnya.

Saudari muslimah, apakah ada martabat lain yang lebih besar daripada ini? Keistimewaan apa lagi yang diinginkan setelah diberikan kepadanya kebahagiaan mendampingi orang yang mati syahid lagi saleh di dalam syurga? Kita memohon kepada Alloh, agar Dia mengumpulkan kita semua hidup bersama mereka di tempat yang penuh kebahagiaan di sisi Rabb Yang Maha Kuasa.

Wahai ukhti fillah, demi Alloh akan saya terangkan kepada kalian sebuah hikmah dari pengalaman hidup saya. Yakni, jika kalian bertawakal kepada Allah dalam hidup, niscaya tidak akan ada satu perkara pun yang dapat membahayakan kalian dengan izin Alloh. Walau sebesar apapun musibah itu, tentu akan terasa kecil selama itu di jalan Alloh. Demi Alloh yang tidak ada Ilah kecuali Dia, sesungguhnya kabar syahid suami dan anak saya, saya hadapi dengan penuh kerelaan di atas qadha' dan qadar-Nya.

Saya juga merasakan bahwa kebahagiaan telah menyelimuti diri saya, bahkan menenggelamkan saya ke dalamnya. Padahal peristiwa syahidnya mereka telah lama berlalu, tapi saya tetap merasa teguh, ridha dan tenang, itu semua murni pemberian Alloh dan takdir-Nya semata.

Perasaan yang muncul ini bukanlah atas kehendak saya tapi itu berupa keteguhan yang semata Alloh karuniakan ke dalam diri saya.

Saya yakin betul kalau itulah batas usia mereka dan itulah akhir ajal mereka. Lalu apa gunanya putus asa dan kesedihan? Bukankah rela terhadap qadha' Alloh itu lebih baik dibanding harus berputus asa? Bukankah balasan dari sebuah kesabaran adalah surga yang menanti?

Maka dari itu Ya Alloh, janganlah Engkau haramkan atas kami pahala-pahala mereka dan jangan pula Engkau jadikan kami sesat sesudah mereka tiada. Sesungguhnya saya betul-betul bahagia dengan syahidnya mereka, dan rasa bahagia ini lebih besar daripada yang saya rasakan ketika mereka masih hidup bersama kami.

Saya pun memperhatikan dan Alloh juga yang lebih mengetahui, sesungguhnya mereka yang sudah syahid meninggalkan kami itu telah mendapatkan keberuntungan dan saya pun demikian ikut mendapatkannya dikarenakan setia bersama mereka. Semoga Alloh menjadikan mereka penghuni syurga-Nya yang demikian luas, serta mempertemukan kita dengan mereka kelak di tempat yang sarat kebahagiaan di sisi Rabb Yang Maha Kuasa, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan.

Wahai ukhti muslimah, terakhir saya wasiatkan kepada kalian untuk selalu bertaqwa kepada Alloh, membaca Al-Qur'an, menjaga lisan, bergaul dengan orang-orang shalih dan menjauhi orang yang buruk perangainya.

Janganlah hidup bermewah-mewahan karena itu akan mematikan hati kalian, dan hati yang sudah mati tidak akan mampu mendidik dan mengarahkan orang yang hidup.

Wahai ukhti muslimah, sesungguhnya kita ini membutuhkan suri tauladan dari para sahabat Nabi yang perempuan –ridhwaanullaahu 'alaihinna. Oleh karena itu perhatikanlah sosok Ummu Salamah, Khonsa', Sumayyah dan Khaulah untuk menjadi tauladan bagi kalian. Kemudian amalkanlah agar kalian naik ke jenjang yang tinggi, yang telah didaki oleh saudari-saudari kalian sebelumnya semisal para sahabat Nabi. Semoga Alloh memberikan taufik kepada kalian atas amalan yang dicintai dan diridhai-Nya.

Inilah yang dapat saya tuliskan, dan saya memohon ampunan kepada Alloh untuk pribadi saya dan akhwat-akhwat sekalian.

Saudarimu seakidah,
Ummu Muhammad 'Azzam.
Dikutip dari: Al-Ekhlaas Islamic Page
Sumber : Washiyyatus Syaikh Abdulloh Azzam,
Surat dari Garis Depan; Suara Hati Tokoh Perlawanan.

Muslimah & Mujahidah
http://arrahmah.com

Suamiku… Aku Tidak Akan Menaatimu!!

 http://images.youngmujahidah.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/Si5S9AoKCCYAAFVSIsM1/index.php.png?et=gEBOTzu%2C%2B%2BlgxLh14qnKBA&nmid=0 






















Bahagia rasanya saat akad nikah terucap, saat semarak walimatul ‘urs menggema, saat tali pernikahan terikat. 
Saat itu telah halal cinta dua orang insan, saling mengisi dan saling melengkapi setiap harinya.
 Saat itu pula masing-masing pasangan akan memiliki tugas dan kewajiban baru dalam kehidupan mereka.  
Sang suami memiliki hak yang harus ditunaikan istrinya, dan sang istripun mempunyai hak yang harus ditunaikan oleh suaminya. 
Alangkah bahagianya jika masing-masing secara seimbang senantiasa berupaya menunaikan kewajibannya.



Duhai saudariku muslimah, kini aku bertanya padamu… bukankah indah rasanya jika seorang istri mematuhi suaminya, kemudian ia senantiasa menjadi penyejuk mata bagi suaminya, menjaga lisan dari menyebarkan rahasia suaminya, lalu menjaga harta dan anak-anak suami ketika ia pergi? Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Tidak ada perkara yang lebih bagus bagi seorang mukmin setelah bertakwa kepada Allah daripada istri yang shalihah, bila ia menyuruhnya maka ia menaatinya, bila memandangnya membuat hati senang, bila bersumpah (agar istrinya melakukan sesuatu), maka ia melakukannya dengan baik, dan bila ia pergi maka ia dengan tulus menjaga diri dan hartanya.” (HR. Ibnu Majah)
Sehingga… kehidupan rumah tangga pun akan berjalan penuh dengan kemesraan dan kebahagiaan. Yang satu menjadi tempat berbagi bagi yang lain, saling menasehati dalam ketakwaan, dan saling menetapi dalam kesabaran.
Saudariku muslimah… tulisan tentang kewajiban istri dalam mematuhi perintah suami telah banyak dibahas. Maka kini penulis akan mencoba mengetengahkan hal-hal apa saja yang tidak boleh dipatuhi oleh seorang istri di saat suaminya memerintah.

 

Ini Saatnya Mematuhi Perintah Suami

Diantara ciri seorang istri sholihah adalah mematuhi perintah suaminya. Yang dimaksud mematuhi perintah adalah mematuhi dalam hal yang mubah dan disyari’atkan. Jika dalam perkara yang disyari’atkan, tentu hal ini tidak perlu dipertanyakan lagi hukumnya, karena perkara yang demikian adalah hal-hal yang Allah perintahkan kepada para hamba-Nya, seperti kewajiban sholat, berpuasa di bulan Ramadhan, memakai jilbab, dan lain-lain.
Maka untuk hal ini, seorang hamba tidak boleh meninggalkannya karena meninggalkan perintah Allah Ta’ala adalah sebuah dosa. Sedangkan dalam perkara yang mubah, jika suami memerintahkan kita untuk melakukannya maka kita harus melaksanakannya sebagai bentuk ketaatan kepada suami. Contohnya suami menyuruh sang istri rajin membersihkan rumah, berusaha mengatur keuangan keluarga dengan baik, selalu bangun tidur awal waktu, membantu pekerjaan suami, dan hal-hal lain yang diperbolehkan dalam syari’at Islam.

Ada Saatnya Menolak Perintah Suami

Jika dalam hal yang disyari’atkan dan yang mubah kita wajib mematuhi suami, maka lain halnya jika suami menyuruh kepada istri untuk melakukan kemaksiatan dan menerjang aturan-aturan Allah. Untuk yang satu ini kita tidak boleh mematuhinya meskipun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallampernah bersabda,
 “Kalau sekiranya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain maka akan aku perintahkan seorang wanita untuk sujud kepada suaminya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Kita tidak boleh tunduk pada suami yang memerintah kepada kemaksiatan meskipun hati kita begitu cinta dan sayangnya kepada suami. Jika kewajiban patuh pada suami sangatlah besar, maka apalagi kewajiban mematuhi Allah, tentu lebih besar lagi. Allahlah yang menciptakan kita dan suami kita, kemudian mengikat tali cinta diantara sang istri dan suaminya. Namun perlu diketahui, bukan berarti kita harus marah-marah dan bersikap keras kepada suami jika ia memerintahkan suatu kemaksiatan kepada kita, tetapi cobalah untuk menasehatinya dan berbicara dengan lemah lembut, siapa tahu suami tidak sadar akan kesalahannya atau sedang perlu dinasehati, karena perkataan yang baik adalah sedekah.
Saudariku, berikut ini beberapa contoh perintah suami yang tidak boleh kita taati karena bertentangan dengan perintah Allah:

1. Menyuruh Kepada Kesyirikan

Tidak layak bagi kita untuk menaati suami yang memerintah untuk melakukan kesyirikan seperti menyuruh istri pergi ke dukun, menyuruh mengalungkan jimat pada anaknya, ngalap berkah di kuburan, bermain zodiak, dan lain-lain. Ketahuilah saudariku, syirik adalah dosa yang paling besar. Syirik merupakan kezholiman yang paling besar (lihat QS Luqman: 13). Bagaimana bisa seorang hamba menyekutukan Allah sedang Allah-lah yang telah menciptakan dan memberi berbagai nikmat kepadanya? Sungguh merupakan sebuah penghianatan yang sangat besar!

2. Menyuruh Melakukan Kebid’ahan

Nujuh bulan (mitoni – bahasa jawa) adalah acara yang banyak dilakukan oleh masyarakat ketika calon ibu genap tujuh bulan mengandung si bayi. Ini adalah salah satu dari sekian banyak amalan yang tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Walaupun begitu banyak masyarakat yang mengiranya sebagai ibadah sehingga merekapun bersemangat mengerjakannya. Ketahuilah wahai saudariku muslimah, jika seseorang melakukan suatu amalan yang ditujukan untuk ibadah padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menyontohkannya, maka amalan ini adalah amalan yang akan mendatangkan dosa jika dikerjakan. Ketika sang suami menyuruh istrinya melakukan amalan semacam ini, maka istri harus menolak dengan halus serta menasehati suaminya.

3. Memerintah untuk Melepas Jilbab

Menutup aurat adalah kewajiban setiap muslimah. Ketika suami memerintahkan istri untuk melepas jilbabnya, maka hal ini tidak boleh dipatuhi dengan alasan apapun. Misalnya sang suami menyuruh istri untuk melepaskan jilbabnya agar mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lumayan, hal ini tentu tidak boleh dipatuhi. Bekerja diperbolehkan bagi muslimah (jika dibutuhkan) dengan syarat lingkungan kerja yang aman dari ikhtilat (campur baur dengan laki-laki) dan kemaksiatan, tidak khawatir timbulnya fitnah, serta tidak melalaikan dari kewajibannya sebagai istri yaitu melayani suami dan mendidik anak-anak. Dan tetap berada di rumahnya adalah lebih utama bagi wanita (Lihat QS Al-Ahzab: 33). Allah telah memerintahkan muslimah berjilbab sebagaimana dalam QS Al-Ahzab: 59. Perintah Allah tidaklah pantas untuk dilanggar, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Sang Pencipta.

4. Mendatangi Istri Ketika Haidh atau dari Dubur

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “…dan persetubuhan salah seorang kalian (dengan istrinya) adalah sedekah.” (HR. Muslim)
Begitu luasnya rahmat Allah hingga menjadikan hubungan suami istri sebagai sebuah sedekah. Berhubungan suami istri boleh dilakukan dengan cara dan bentuk apapun. Walaupun begitu, Islam pun memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi, yaitu suami tidak boleh mendatangi istrinya dari arah dubur, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“(Boleh) dari arah depan atau arah belakang, asalkan di farji (kemaluan).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka ketika suami mengajak istri bersetubuh lewat dubur, hendaknya sang istri menolak dan menasehatinya dengan cara yang hikmah. Termasuk hal yang juga tidak diperbolehkan dalam berhubungan suami istri adalah bersetubuh ketika istri sedang haid. Maka perintah mengajak kepada hal ini pun harus kita langgar. Hal ini senada dengan sabda 
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang menjima’ istrinya yang sedang dalam keadaan haid atau menjima’ duburnya, maka sesungguhnya ia telah kufur kepada Muhammad.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ad-Darimi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)

Belajarlah Wahai Muslimah!

Demikianlah saudariku pembahasan singkat yang dapat penulis sampaikan. Sebagai penutup, mari kita ringkas pembahasan ini: Bahwa wajib bagi seorang istri untuk mematuhi apa yang diperintahkan suaminya dalam perkara yang mubah apalagi yang disyari’atkan Allah, namun tidak boleh patuh jika suami memerintahkan kemaksiatan dan yang dilarang oleh Rabb Semesta Alam.
Lalu, perkara apa sajakah yang termasuk dalam larangan Allah? untuk itu, setiap hamba wajib mencari tahu tentang syari’at Islam karena dengannya akan tercapai ketakwaan kepada Allah, yaitu melakukan yang Allah perintahkan dan meninggalkan apa yang Allah larang. Wahai para wanita muslim! Pelajarilah agama Allah dengan menghadiri majelis-majelis yang mengajarkan ilmu syar’i atau dengan menelaah buku dan tulisan para ‘ulama. 
Tidaklah mungkin seseorang akan mengenal agamanya tanpa berusaha mencari tahu. Dan tidak mungkin pula ilmu akan sampai kepadanya jika ia hanya bermalas-malasan di rumah atau kos, atau hanya sibuk berjam-jam berdandan di depan cermin, serta bergosip ria sepanjang waktu. Sungguh yang seperti itu bukanlah ciri seorang muslimah yang sejati. 
Bersegeralah melakukan kebaikan wahai saudariku, karena Allah pasti akan membalas setiap kebaikan dengan kebaikan, dan membalas keburukan dengan keburukan walaupun hanya sebesar biji sawi. Setiap anak Adam memiliki kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah yang senantiasa berusaha untuk memperbaiki dirinya.Wallahu ta’ala a’lam.

Referensi:

  1. Al-Qur’anul Karim
  2. Panduan Lengkap Nikah (dari A sampai Z), Abu Hafsh Usamah, Pustaka Ibnu Katsir
  3. Rahasia Sukses Menjadi Istri Shalihah, Haulah Darwaisy, Pustaka Darul Ilmi
  4. Sutra Ungu, Abu Umar Basyir, Rumah Dzikir
sumber:muslimah
Flower 53