“Saat senyuman tak terbalas, maka Allah telah menghitung manis
senyummu. Saat sapamu tidak terjawab, Allah takkan lupa atas apa yang
kau katakan. Saat ajakanmu dalam kebaikan tidak terpenuhi,
lelahmu akan menjadi hiasan di tamanNya. Saat engkau menangis atas
perihnya perjuanganmu, Allah tak lalai menghitung setiap tetes air
matamu. Saat mereka meninggalkanmu, Allah akan selalu ada bersamamu!
Jangan hanya mengharapkan perubahan dalam dakwah ini, Akh! Fikirkanlah
tentang KONTRIBUSI yang dapat kita berikan. Semoga Allah senantiasa
mencintaimu
Subhanallah. Hati ini bergetar membacanya. Memang,
jalan dakwah adalah panjang, berliku, menanjak, dan penuh onak duri.
Seperti itulah dakwah. Namun ketika kita ikhlas menjalaninya, dakwah
itu akan menjadi indah.
Dakwah adalah cinta
dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu
sampai pikiranmu
sampai perhatiaanmu
berjalan, duduk, dan tidurmu
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. tentang umat yang kau cintai
Ustadz Rahmat
Meniti
langkah di jalan dakwah tidaklah mudah. Tidak juga sulit.Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukan tidak membosankan. Dakwah
bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya
sepi dari godaan kefuturan. Sehingga
kita haruslah benar-benar ikhlas mengharapkan pertolongan serta ridha
Allah dalam meniti jalan dakwah ini.
Justru kelelahan. Justru rasa sakit
itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah
heroik, akan segera sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih tragis
Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani.
Justru Karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi.
akhirnya menjadi adaptasi. kalau iman dan godaan rasa lelah selalu
bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah
itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar
dalam dada.
Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa
lagi sebagai luka. Hingga "Hasrat untuk mengeluh" tidak lagi terlalu
menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.
Tersenyumlah menghadapi jalan dakwah ini, Saudaraku!
Ringankan bebanmu dengan senyuman. Tatap optimis masa depan dengan
senyuman. Jemputlah kebahagiaan dengan senyuman. Tinggalkan kesedihan
dengan senyuman. Sambut saudaramu dengan senyuman. Buat mereka bahagia
dengan senyumanmu.
“Janganlah sekali-kali engkau meremehkan suatu perbuatan baik walaupun hanya menyambut saudaramu dengan SENYUMAN” (HR Muslim)
Ketika kehidupan memberi kita seribu alasan untuk menangis, tunjukkan
bahwa kita memiliki sejuta alasan untuk tersenyum. Nikmati setiap
detik waktu dan akhiri kelelahan di jalan dakwah ini dengan kata
keikhlasan. Indahnya hidup bukanlah dari seberapa banyak orang
mengenal kita. Namun seberapa bahagia orang-orang telah mengenal kita!
Buatlah saudara kita tersenyum telah mengenal kita. Ketika mereka
tengah dalam risau gundah, senyummu-lah yang mengangkat mereka kembali
dari keterpurukan. Ketika rekan kita di jalan panjang dakwah ini
mengalami letih, senyummu-lah yang mengobatinya. Ketika rekan dakwah
kita tengah goyah, senyummu-lah yang menguatkan. Betapa indah senyum
itu.
Itulah mengapa Allah SWT memerintahkan kita untuk saling
berwasiat dalam kebaikan dan saling berwasiat dalam kesabaran. Mengapa
sabar? Karena istiqamah dalam jalan dakwah bagaikan memegang bara
api. Menyakitkan dan sangat berat. Perlu penguat sesama kader dakwah
untuk tetap istiqamah di jalan dakwah ini.
Tersenyumlah di jalan dakwah ini!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment