26 Agustus 2013
Dr. Aidh Qarni, ulama Saudi
Dr. Aidh Qarni seorang ulama di Saudi yang
terkenal dengan bukunya “La Tahzan” menulis di ansarportsaid.net hari
Sabtu 24 Agustus 2013 tentang bagaimana seorang muslim menyikapi kondisi
Mesir saat ini. Berikut cuplikan tulisan beliau:
Ketika aku
sedang menagis karena meratapi apa yang menimpa umat ini di seluruh
dunia Islam, terutama di Mesir dan Suriah, ada seorang kawanku datang
bertanya, “Kenapa kau bersedih?” Aku menjawab, “Aku bersedih karena
agamaku sedang dalam kesulitan.” Diapun menjawab, “Islam adalah agama
Allah swt. Dia sendiri yang akan menolongnya. Bukankah Allah swt.
berfirman, ‘”Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang”. Sesungguhnya Allah
Maha Kuat lagi Maha Perkasa.’” [Al-Mujadilah: 21].
Aku berkata,
“Kalau begitu, aku menangis karena orang-orang yang dibunuh secara
dhalim.” Dia pun menjawab, “Mereka telah berbahagia, in sya’a Allah,
hidup dan mendapatkan rezeki di sisi Allah swt.”
Aku berkata,
“Kalau begitu, aku menangis karena orang-orang yang terluka, tertawan
dan tertindah.” Dia menjawab, “Segala musibah yang menimpa seorang
muslim, hingga duri yang menusuknya, pasti akan menjadi penghapus dosa
dan kesalahannya. Ujian dari Allah swt adalah kaffaratudz dzunub.”
Aku berkata, “Kalau begitu, aku menangis karena janda yang kehilangan
suaminya, anak yatim yang kehilangan ayahnya.” Dia menjawab, “Allah swt.
akan menolong mereka. Karena Allah swt. adalah penolong bagi
orang-orang yang shalih.”
Aku berkata, “Kalau begitu aku
menangis karena ibu yang kehilangan anak-anaknya, atau orang yang
kehilangan orang-orang yang dikasihinya.” Dia menjawab, “Hanya orang
yang sabar, yang pahalanya diberikan tanpa hitung-hitung.”
Aku
berkata, “Aku bersedih karena ahli kebatilan berkuasa di bumi ini,
mengalahkan ahli kebenaran.” Dia menjawab “Janganlah sekali-kali kamu
terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri.
Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah
Jahanam; dan Jahanam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” [Ali
Imran: 196-197].
Dia pun mengakhiri pembicaraan kita dengan
sebuah nasihat, “Karena itulah tidak ada alasan kita menangis. Hapuslah
airmatamu. Yakinilah janji Allah swt. Kalau Dia sudah berjanji, tidak
ada yang akan bisa menghalanginya. Perbaikilah dirimu sehingga menjadi
orang yang layak termasuk dalam firman Allah swt. “Negeri akhirat itu,
Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah
bagi orang-orang yang bertakwa.” [Al-Qashash: 83].
Sumber: dakwatuna.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment