Thursday, June 13, 2013

High-ranking Indonesian delegation secretly visits Israel( Delegasi Tingkat tinggi Indonesia diam-diam mengunjungi Israel)

Tantowi Yahya Secara Rahasia Bertemu Ketua DPR Israel
Tantowi Yahya (ke-2 kanan) bersama Ketua DPR Israel, Yuli Edelstein (Foto: israelhayom.com)
Tel Aviv - A high-ranking Indonesian delegation visited Israel in secret last week. Indonesia -- the world´s most populous Muslim nation -- has no diplomatic relations with Israel.


An Australian Jewish pro-Zionist organization facilitated the delegation´s trip to 5Israel.

The Australian Jewish group has maintained friendly relations with Knesset Speaker Yuli Edelstein (Likud) since he was the public diplomacy and Diaspora affairs minister in the last government.

Members of the Indonesian delegation, which was led by parliamentarian Tantowi Yahya, met with Edelstein in his office and had their picture taken with the Knesset speaker.

This was likely the first time a delegation from the Southeast Asian country visited Israel and met with Israeli lawmakers. Edelstein´s office wrote on the Knesset speaker´s calendar that he was meeting with an Australian Jewish group to hide the true nature of the visit.

The Indonesian guests did not want to tour the Knesset or view a plenary session from the VIP gallery.



Delegasi Tingkat tinggi Indonesia diam-diam mengunjungi Israel

 Tel Aviv (B2B) - Sebuah delegasi tingkat tinggi Indonesia mengunjungi Israel secara diam-diam pekan lalu. Indonesia - negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia - tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Media online Israel, israelhayom.com menyatakan sebuah organisasi pro-Zionis Yahudi Australia memfasilitasi perjalanan delegasi Indonesia tersebut ke Israel.

Kelompok Yahudi Australia menjaga hubungan erat persahabatan dengan Ketua DPR Israel (Knesset) Yuli Edelstein (Partai Likud) sejak ia adalah mengembangkan diplomasi publik dan Menteri urusan Diaspora dalam pemerintahan saat ini.

Anggota delegasi Indonesia, yang dipimpin oleh anggota parlemen Tantowi Yahya, bertemu dengan Edelstein di kantornya dan mereka kemudian foto bersama dengan seluruh delegasi Indonesia.

Ini mungkin pertama kalinya delegasi dari negara Asia Tenggara mengunjungi Israel dan bertemu dengan anggota parlemen Israel. Kantor Edelstein melalui pernyataan tertulis menyatakan pertemuan tersebut sudah terjadwal dan ia berdalih bertemu dengan kelompok Yahudi Australia, untuk menyembunyikan fakta tentang kunjungan delegasi Indonesia

Delegasi Indonesia menolak kunjungan ke Knesset maupun pertemuannya dimuat di Galeri VIP website resmi Knesset.


Sumber: israelhayom.com
              berita2bahasa.com
 
Jakarta (B2B) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai kepergian politisi Partai Golkar, Tantowi Yahya ke Israel merupakan pengkhianatan terhadap bangsa dan negara Indonesia. MUI meminta Badan Intelijen Negara (BIN) dan instansi terkait memeriksa Tantowi Yahya dan rombongan, karena menentang UUD 1945, yang menyatakan segala bentuk penjajahan harus dienyahkan dari muka bumi.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Tengku Zulkarnaen meminta BIN dan instansi terkait memeriksa mereka, karena sikap politik negara sesuai Pembukaan UUD 1945 menentang segala bentuk penjajahan.

"Alasan mereka mau mencari penyeimbang atas data dari Palestina hanya kelit lidah belaka. Mereka telah melakukan pengkhianatan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Apalagi, kepergiannya tidak mendapat restu dari Golkar dan DPR RI," kata Tengku Zulkarnaen, Rabu (12/6).

Apabila hal ini dibiarkan, katanya lagi, dikhawatirkan pada masa-masa mendatang akan lebih banyak lagi warga Indonesia yang mengkhianati negara seperti pergi ke Israel.

"Indonesia tidak mengakui adanya negara Israel, sebaliknya mengakui negara Palestina. Berarti Israel di mata Indonesia adalah negara penjajah," ungkap Tengku Zulkarnaen.

"Kita selama ini adalah pendukung negara Palestina merdeka dan paling berpengaruh di dunia. Golkar pun mesti menindak tegas anggotanya yang tidak sejalan dengan politik negara," katanya lagi seperti dilansir republika.co.id. - See more at: http://berita2bahasa.com/berita/01/16101206-tantowi-yahya-dituding-mui-telah-khianati-uud-1945#sthash.NRstE0Di.dpuf
Jakarta (B2B) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai kepergian politisi Partai Golkar, Tantowi Yahya ke Israel merupakan pengkhianatan terhadap bangsa dan negara Indonesia. MUI meminta Badan Intelijen Negara (BIN) dan instansi terkait memeriksa Tantowi Yahya dan rombongan, karena menentang UUD 1945, yang menyatakan segala bentuk penjajahan harus dienyahkan dari muka bumi.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Tengku Zulkarnaen meminta BIN dan instansi terkait memeriksa mereka, karena sikap politik negara sesuai Pembukaan UUD 1945 menentang segala bentuk penjajahan.

"Alasan mereka mau mencari penyeimbang atas data dari Palestina hanya kelit lidah belaka. Mereka telah melakukan pengkhianatan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Apalagi, kepergiannya tidak mendapat restu dari Golkar dan DPR RI," kata Tengku Zulkarnaen, Rabu (12/6).

Apabila hal ini dibiarkan, katanya lagi, dikhawatirkan pada masa-masa mendatang akan lebih banyak lagi warga Indonesia yang mengkhianati negara seperti pergi ke Israel.

"Indonesia tidak mengakui adanya negara Israel, sebaliknya mengakui negara Palestina. Berarti Israel di mata Indonesia adalah negara penjajah," ungkap Tengku Zulkarnaen.

"Kita selama ini adalah pendukung negara Palestina merdeka dan paling berpengaruh di dunia. Golkar pun mesti menindak tegas anggotanya yang tidak sejalan dengan politik negara," katanya lagi seperti dilansir republika.co.id. - See more at: http://berita2bahasa.com/berita/01/16101206-tantowi-yahya-dituding-mui-telah-khianati-uud-1945#sthash.NRstE0Di.dpuf

No comments:

Post a Comment

Flower 53