Tuesday, July 19, 2011
Ketika Hidayah Datang
Hidayah Allah sungguh bisa datang pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Tapi rasanya, jika hidayah itu sudah datang, maka usaha untuk mempertahankannya adalah usaha yang tidak kenal batas lelah dan hanya berakhir ketika kematian tiba.
Jadi, jika hidayah Allah datang dan diberikan, genggamlah dia selalu, meski rasanya seperti menggenggam bara, jangan pernah dilepaskan,dan tetapkanlah hati agar istiqomah karenanya
Hidayah dari Allah adalah Kasih sayang Allah pada umatnya,hadiah terindah,juga pasilitas ygng akan menghantarkan kita pada Surga yang Indah.
Perjalanan masih sangat panjang dan akhiratlah tujuan akhir yang ingin kita tuju bersama.
Perjalanan setiap manusia tidak pernah sama, ada yang begitu mudah menjalani kehidupannya tanpa kesulitan apapun, ada yang terseok- seok, bahkan ada yang harus terpaksa berhenti karena ketidaksanggupannya menjalani hidupnya yang sangat tidak bersahabat( menurut versi manusia tentunya).
Termasuk dalam masalah ini adalah kehidupan keagamaan setiap manusia, aspek kerohanian, kereligiusan, dan keimanan,maka setiap manusia diberikan jatah yang berbeda pula.
Ada yang dituntun oleh Allah, begitu khusuknya dengan keindahan keimanan yang dirasakannya, ada yang angin-anginan, dan ada juga yang sama sekali tidak tahu bagaimana rasanya iman itu, padahal mereka mengaku Islam
Inilah yang disebut sebagai Hidayah (petunjuk) dari Allah, hidayah yang Allah akan berikan kepada siapa yang dikehendakinya dan akan ditangguhkan bahkan tidak diberikan kepada siapa yang Allah kehendaki pula. Hidayah yang akan menuntun setiap diri merasakan keimanan, ringannnya beramal shalih, Indahnya berakhlak, bagusnya Ibadah, dan segala hal yang menjadi barometer kehidupan agama seseorang. Hidayah yang seakan menjadi alat untuk mempermudah seseorang melakukan amalan shalih jenis apa saja. Hidayah yang membuat sebahagian dari para orang-orang terdahulu (salaf) begitu bersemangat untuk selalu dekat kepada Rabb-Nya, dan dengan semangat yang sama pula untuk mempertahankannya.
Lalu,…
Bagaimana jadinya ketika hidayah itu berkenan untuk menyapa kita?
Berkenan untuk hadir dalam kehidupan yang sama sekali tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Hidayah yang menuntun kita, dengan begitu mudah untuk menjawab seruan-seruan kebaikan yang disampaikan oleh orang sekeliling kita.
Maka,..
Disinilah titik tolak perubahan diri kita, titik perubahan kearah yang lebih baik dari sisi manapun dalam kehidupan ini. Hidayah yang menuntun kita untuk memperbaiki segala sendi kehidupan yang sebelumnya berantakan tak tentu arah.
Beruntunglah setiap orang yang Allah berkenan memberikan petunjuk itu kepada mereka, dan semoga kita adalah salah satu orang yang telah mendapatkan hidayah itu. Amin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
▼
2011
(128)
-
▼
July
(30)
- Komisi Fatwa Halalkan Plasenta Hewan
- Tifatul Sembiring, Politisi Terpopuler di Dunia Maya
- Hakekat Umur Kita
- 17 Pertanyaan Penting Ibu Hamil
- Tips-tips agar ASI lancar & banyak
- 10 Langkah menyambut Ramadhan
- Perempuan Jerman, "Membaca Al-Fatihah, Jantung Say...
- Ketika Hidayah Datang
- Wahai Diri !!!
- Cinta Padamu
- Lima Makanan Penunjang Kesuburan
- Mendeteksi Autisme pada Bayi Usia Setahun
- Beda Otak Laki-laki dan Perempuan
- Wow, Wanita Berkomentar Buruk Hampir 100 Kali Dala...
- Tujuh Keajaiban Dunia Menurut Islam
- “Aku mencintaimu kerana AGAMA yang ada padamu, Jik...
- Surat Cinta untuk Jiwaku dan Jiwamu
- Cinta Yang Sebenarnya
- "Bacalah.......! Dan Menangislah Jika Kalian Henda...
- Nilai Sebuah Waktu
- Hamil Di Usia 40 Tahun
- Ibu Menyusui Jarang Terkena Kanker Payudara
- Ungkapan Sayang
- Wanita Pendamba Syurga
- UNTUK SUAMIKU❤¸¸.•*¨*••*¨*•.¸¸❤UNTUK ISTRIKU
- CINTA
- Sakit Adalah Kebaikan
- Untuk Hati Yang Selalu Gundah Gulana
- Sindu,Kami bangga padamu…[Tentang Persahabatan]
- Matematika Allah Berbeda dengan Matematika Manusia
-
▼
July
(30)
No comments:
Post a Comment