Thursday, March 14, 2013

Hidayah memaksa kami masuk PKS



Bismilah,...semoga Allah selalu memberikan kita hidayah...
Jadi jangan menunggu hidayah itu datang,Hidayah itu harus dicari,
Sebagai bukti bahwa kita sungguh2 dalam memohon,Hidayah itu datang pada kita,

          Terkadang hidup itu aneh,..ketika kita terlahir kita tak bisa memilih siapa ibu yang akan melahirkan kita,lewat rahim ibu yang seperti apa,...baik,jahat,atau solehah...Dan kita tidak bisa meminta dirumah siapa kita dihadirkan,...Tapi aku bersyukur bisa dihadirkan pada rahim ibuku,walau pada kenyataanya Allah mencintaiku dan meberiku hadiah terindah...berupa HIDAYAH.

          Hidup yang kujalani dari kecil hingga remaja begitu berat,sehingga sudah beberapa kali rasanya ingin kusudahi hidup ini,tapi kuasa Allah berkehendak lain,begitu cintanya hingga merengkuh tangan ku.Bercerita tentang masa lalu, masa laluku sangatlah kelam dan akan sangat panjang juga penuh air mata,...sedikit tentang masa kecilku,sejak kecil aku selalu diolok sebagai anak aneh,bagi anak berdarah batak sejak kecil aku tidak pernah mau memakan makanan yang diharamkan dalam Islam.Aku sendiri bingung dan tak pernah tahu mengapa dan apa alasannya.
Yang  kutahu aku merasa jijik dan selalu memuntahkannya kembali jika masuk ke mulutku.
          
          Bagi ayahku seorang perempuan tidaklah harus besekolah tinggi,tapi bagi mamah,pendidikan amatlah penting,aku sendiri sempat bingung padahal  mamah bukanlah seorang yang berltarbelakang mempunyai pendidikan, mungkin lulus SD pun tidak.Tetapi dia berjuang menyekolahkan kami dengan berjualan dipasar karena ayah kami tidak pernah memberikan nafkah kepada kami,setiap hari dia berangkat jam 3 pagi untuk berdagang sampai jam 12.00 siang baru sampai dirumah.

          Sedari kecil aku tidak pernah mempunyai idola selain mamahku,Dia begitu tegar sebagai seorang ibu,pengorbanannya,kesetiaannya,kesabarannya aku sangat kagum padanya.cita2ku sederhana sekali "ingin menjadi seperti mamahku"...Kehidupan ketika kecil tak begitu indah,begitu juga ketika beranjak dewasa,hidup begitu keras,sehingga kebahagiaan masa kecilku terhempas...tapi aku tak pernah menyesalinya.

           Aku bukanlah seorang anak tunggal,tapi kami terdiri dari 6 bersaudara,kakak laki2ku yang pertama mengalami gangguan jiwa karena kerasnya didikan ayah, sampai sekarang kami tak tahu rimbanya,kakak kedua sibuk dengan keluarganya,kakak yang ketiga sama sibuknya,sedang kakakku ke empat terkena gangguan jiwa juga dan sekarang sudah meninggal karena kecelakaan,aku sendiri anak ke lima,lalu adikku.

           Awal dari aku mengenal Islam ketika aku duduk dibangku kelas II SMEA aku terpaksa masuk pada sekolah yang bukan pilihanku karena faktor biaya,tapi memang Allah punya rencana lain terhadap diri ini,pada saat SMP dan SMEA aku ikut salah satu organisai Palang Merah Remaja...,itu sangat mewakili diriku,punya banyak teman dan sahabat dan semuanya muslim.Ketika SMEA sahabat ku lebih banyak pria,ya mungkin karena tomboy,aku suka naik gunung,dan camping.

          Setiap orang tua dari sahabat2ku menganggap aku sebagai anaknya, mereka baik sekali walaupun agama berbeda,suatu ketika kami camping di Cilember,aku duduk termenung melihat pemandangan yg begitu indah,yang terpikirkan siapa yang menciptakan semua ini,gemericik air,hijaunya pemandangan,...ada suatu guncangan hebat pada diri ini yang selalu bertanya siapa diriku sebenarnya,hidup terasa hampa,..goyah dan bertanya2 siapa Tuhan ku,setiap aku berangkat kegereja pendeta selalu berkata bahwa Tuhan kita adalah Roh kudus,anak dan bapa,..aku selalu bingung...

         Dalam setiap kebingunganku karena merasa tak tentram,gelisah,dan tidak pernah merasakan apa arti hidup sebenarnya(hakikat penciptaan kita di dunia)aku selalu memilih untuk berdoa dirumah pada malam hari yang hening kepada Tuhan.Tapi setiap kali berdoa aku bingung untuk siapa doa ini,untuk Tuhan Yesus kah atau bunda Maria?...
Entah mengapa tiba2 aku merasa suka mengikuti pelajaran agama islam disekolah,banyak sekali perbedaan yang membuat aku kagum,yang paling penting adalah umat islam boleh beribadah 5 x dalam sehari,dan tak perlu menunggu Ahad untuk bertemu Tuhannya,sholat mereka tidak hanya yang wajib tapi ada sholat sunah,aku merasa betapa dekatnya mereka dengan Robbnya.

           Ketertarikan diri ini tak terbendung,aku sering duduk disamping sahabat2ku ketika mereka sholat,begitu khusu dan tenang.Setiap hari pelajaran agama Islam tak pernah kulewatkan,dan selalu menarik buatku,aku sering mencuri waktu bermain kerumah sahabat2ku karena ingin melihat mereka sholat,karena seringnya aku berkunjung,terasa nyaman ketika berada dirumah mereka,mereka begitu baik,dan penuh kasih sayang.

          Suatu hari ayahku sangat marah besar,karena aku sering pulang terlambat,beliau tidak segan2 memukul hingga babak belur,bukan karena itu saja tapi memang semenjak dia tidak bekerja,rumah terjual,kami hidup mengontrak,beliau menjadi sangat kasar,aku tak pernah kaget karena sejak kecil beliau pun sering memukuli mamahku.Sebenarnya ketika pulang terlambat,tetap semua pekerjaan rumah terhandel olehku.Aku jadi sangat membenci beliau sampai2 aku bercita2 tidak akan pernah sudi meneikah dengan pria batak.

           Disudut malam yang hening aku terbangun dan menangis,aku berdoa dan lupa bagaimana cara berdoa,tiba2 saja diri ini bisa melantunkan surah Al Fatihah,An Nas, Al Falaq,Al Ikhlas,dengan kebingungan yang amat sangat,tak sabar kutunggu esok hari.Segera ku hampiri sahabat terbaikku,aku minta diantar keseorang Ustadz karena penasaran dengan kejadian aneh yang ku alami,kebetulan bulan ini menurut sahabatku adalah bulan Ramadhan,mereka mengatakan bahwa bulan ini adalah bulan yang penuh rahmat dan keberkahan bagi umat Islam.

           Ada satu perasaan kuat yang tak dapat terbendung kala itu,dia mengantakanku kepada seorang ustadz yang berada disalah satu pesantren yatim piatu,semua kuceritakan dan kembali kuulangi hafalan surat2 Al Quran yang semalam,Ustadz itu mengatakan Subhanallah,kamu diberi HIDAYAH nak,saking bingungnya kutanyakan apa itu hidayah?,mengapa harus aku?dan kenapa?...
Sungguh pada saat itu setelah mendengar jawaban sang Ustadz aku pun lega dan merasa bahagia juga bingung.Semua begitu mendadak datangnya seperti tamu tak diundang.

          Setelah bebrapa hari seperti orang yang gamang,ada suatu keinginan yang kuat,aku ingin sekali masuk Islam,,setiap hari Ustadz membimbingku dan mengajarkan tentang sholat dan mengucapkan dua kalimah syahadat,pada akhirnya aku masuk Islam dan menyatakan keIslamanku di KUA Cimanggis Cisalak Depok,dengan ditemani 2 orang sahabatku.Dengan dada bergemuruh,tangan berkeringat,aku mengucapkan 2 kalimah syahadat.Ya Robb terima kasih atas hadiah terindah ini....

          Subhanallah,..walhamdulillah,..wala'Illahaillah,...Segala puji syukur hanya pada Allah,...aku kini seorang muslimah,...aku banyak mencari tentang apa itu Islam,sholatku kulakukan dimanapun,bahkan sampai menumpang dirumah tetanggaku yang baik hati,...semua kulakukan tampa sepengetahuan kedua orang tuaku,dan aku bersyukur karean semua tetanggagu sangat baik hati...
Puasa dan sholat pertamaku,hanya dengan segelas air putih,ketika berbuka tetanggaku selalu mengundan aku tuk berbuka dirumahnya.

         Hidup tak semudah yang kubayangkan karena aku tahu apa yang terjadi jika orang tua ku tahu diri ini pindah agama.Kusimpan rapat2 dan hanya sahabat2 terdekat yang tahu,pelajaran agama kristen tak pernah lagi ku ikuti,semangat rasanya mendalami sesuatu yang baru,bahagia dan merasa tenteram.Namanya juga menyimpan sesuatu pastilah tidak akan tersimpan lama,ketika ujian tiba,saat mengerjakan ujian agama Islam aku tetap duduk manis dan mengerjakan soal2,guru agama islam yang juga wali kelas,ketika itu memanggil dan mengintrogasi,dia menanyakan mengapa aku mengerjakan soal agama Islam bukan agama kristen,lalu dengan keberanian yang entah datang dari mana kukatakan keislamanku,dia pun memeluk aku erat,beliau menangis dan mengatkan,mengapa aku tak menceritakan dari awal.Beliau menghadiahkan ku sebuahAl Qur'an dan perangkat sholat.

          Aku meminta agar ibu guru jangan menceritakannya untuk sementara,karena sekolah bisa saja mengelurkan aku,oh ya kepala sekolahku sekaligus kepala yayasan masih ada hubungan famili dengan keluargaku,disekolah ini banyak sekali guru2 yang beragama keristen.Alhamdulillah beliau menyimpan rapat rahasia keislamanku,tibalah pembagian ijazah guru agama keristen menanyakan mengapa nilai agama ku kosong?,....heboh seluruh murid dan guru tahu aku masuk Islam,karena mereka mengintrogasi aku,ternyata ada salah satu adik kelas juga masuk Islam,jadi kami sama2 ditekan dan diancam.

          "Kamu sudah gila ya mau2nya masuk agama Islam,kamu tahu nabi Muhammad itu istrinya banyak",jawabku aku tahu dan dengan entengnya kujawab,jika saya berada di jaman nabi Muhammad dan saya harus menjadi istri yang kesekian saya pasti bahagia,...entah dari mana keberanian sampai2 aku berani menjawab seperti itu,lalu mereka menuduh bahwa aku sudah hamil  oleh pemuda Islam,Astagfirullah,...kukatakan itu fitnah,...
Ketika semua ijazahku ditahan,wali kelas berjuang membantu keluarnya ijazahku.

         Hari yang sangat bersejarah bagiku ketika seluruh keluarga berkumpul,...tak ubahnya seperti persidangan aku adalah terdakwanya,pukulan dan ancaman semua aku terima,Subhanallah Allah benar2 memberikan aku kekuatan yang sangat dasyat semua itu dapat aku lalui,hanya mamahku yang sealu mendukung setiap keputusanku,dan beliu membujukku untuk mengiyakan dulu apa kata abang dan saudaraku yang lain.Pilihannya ketika aku mau melepaskan agama baruku maka aku akan dikirim ke Amerika tinggal bersama dengan kakak dari ayahku,dan mereka akan menyekolahkan ku sampai ketingkat apapun,...

          Singkat cerita pertemuanku dengan suami,2 bulan menjelang kelulusan.Ketika itu tak sengaja aku bertemu kembali dengan nya,kami pernah sama2 suka namun dia tak pernah berani mengatakan padaku karena yang dia tahu aku masih nasrani,dia adalah suami sekaligus ayah dari 6 anakku,...
Mungkin karean kita sudah sama2 dewasa,dia baru berani mengatakan kalau dia sebenarnya sudah lama mencintaiku sejak aku kelas 1 SMP.cinta terpendam rupanya,..Sampai pada akhirnya dia tahu aku masuk Islam,dia semakin menyayangiku,dan bersedia menikahiku,bagi orang2 cinta itu hadir dan membuat sang pencinta akan berbahagia,tapi ketika iy\tu cinta kami penuh dengan air mata.

          Tapi aku tak begitu saja percaya,karena bagiku ketika itu agamakulah yang terpenting.Ketika duka dan lara juga penderitaan datang padaku begitu banyak orang2 yang mencintaiku,sahabat2ku,mamahku,dan juga dia (suamiku).Dia begitu tulus menyayangiku terbukti dengan tidak meninggalkan diriku dan selalu berusaha menolongku,walaupun orangtuanya tidak menyetujui hubangan kami,karena keluargaku menelantarkan diriku.Singkat cerita kami resmi mengikat janji untuk selalu bersama.

         Keberanian itu begitu dasyatnya aku berani melaksanakan sholat dirumah,kasihan mamahku yang selalu terkena pukulan tampa sengaja karena menghalang-halangi mereka memukuliku,bahkan sebuah gunting sudah siap mengunduli rambutku jika aku berani sholat dihadapan mereka,..."mamah jangan menangis karean aku sudah cukup dewasa untuk menghadapi semua ini,jadi relakanlah kepergian ku"beliaupun memelukku erat,kami menangis bersama dikamar,karean kamar semua dikunci mereka takut aku melarikan diri dari rumah.

          Pagi buta sekali tampa tidur sekejappun,aku menunggu semua tertidur pulas,sakitnya badan ini tak kurasakan lagi yang ada dibenakku adalah lari dari rumah,...semua sahabat2 ku tak ada yang kuberitahu tentang kejadian ini,aku malu karena sering sekali merepotkan mereka,jam 3 pagi mamah dan kakak iparku membukakan pintu belakang dan melarikan aku,mereka mengantrku sampai di jala raya dan memastikan aku naik kemobil,yang aku masih bingung arah dan tujuannya.Aku memutuskan kerumah sahatku yang ada di Citereup Bogor,karena orang tuanya sudah menganggap aku seperti anaknya,Alhamdulillah merekapun menyambut baik kedatanganku,akupun tinggal dirumah mereka,terpencil tempatnya,karena aku takut abang2ku akan mencari diriku.

          Dengan berbekal ijazah SD karena semua ijazah SMP dan SMEA ditahan oleh keluarga,aku beranikan diri melamar disalah satu PT Garmen,di Gunung Putri karena aku merasa tidak enak menumpang dirumah orang,dan akupun diterima bekerja walaupun jadi buruh kasar,aku bahagia karena bisa mencukupi segala kebutuhanku sendiri.Hidup jauh dari orang tua rasanya berat sekali tapi aku harus tabah menghadapinya karena itu adalah pilihan hidupku.Ancaman saudaraku adalah aku tak akan bisa bekerja dimanapun karena mereka akan mendatangi aku dan merusak diriku jika mereka bisa menemukan ku.
 
          Aku sering menemui mamahku,dan beliaupun mengambilkan ijazah yang disimpan oleh abang2ku,agar aku bisa bekerja.Barulah setelah keadan tenang aku beritaku keadaanku padanya,dia pun semakin kuat keinginnya menikahi diriku,walaupun orang tuanya menentang keras karena masda depannya tak akan menjadi harapan kedua orang tuanya karena menikah pada usia yang sangat muda apalagi dia belum bekerja,tapi niatnya sungguh mulia karena ingin menyelamatkan aku dari gugatan keluargaku karena mereka akan melaporkan aku kepolisi karena masuk agama Islam dengan fitahan apapun,agar aku kembali kerumah.

          Akhirnya orangtuanya pun menyerah dan merestui pernikahan kami,untuk sementara dia memintaku tinggal dirumahnya,itu adalah pilihan yang sangat berat,semua dilakukan nya karna dia berusaha menjaga aku kemanapun aku pergi dengan adanya ancaman keluargaku,sambil mengurus surat2 pernikahan kami,biasalah banyak orang yang membicarakan kami,aku difitnah hamil dan lain2,pandangan masyarakat tidak baik ketika seorang perempuan tinggal dirumah laki2,tapi kami berada dalam pengawasan orang tuanya,dan itupun terpaksa kami lakukan.waktunya begitu singkat,4 bulan bertemu kami melangsungkannya kejenjang pernikahan.

         Khabar berita yang sangat mengejutkan karena ayahku meninggal dunia,akupun memberanikan diri datang kerumahku dan diapun berani menghadapi kelurgaku,dan meminta pada abangku untuk merestui pernikahan kami,pendek cerita aku tak tahu dia mempunyai keberanian apa sampai dia berani menemui semua keluargaku,semua keluarga dan familiku menghina kami,tapi dia berusaha tenang dengan membantu semua prosesi pemakaman ayahku,walaupun kehadirannya tak diinginkan.
Sungguh lelaki yang jentelmen,lahir dalam suku jawa jiwanya keberaniannya seperti suku Batak.

          Hari hari pernikahan kami tinggal didepan mata,pernikahan kami dilangsungkan di KUA Cimanggis Depok,dengan memakai wali hakim dari KUA,mamahku dan kakak kandungku juga keponakan ku yang menghadiri pernikahanku,sederhana dan khidmat walaupun tidak dipestakan,hanya selamatan saja,bahagia...tetapi duka belum lah selesai.
Aku bekerja di salah satu Toserba sebagai SPG mainan,suamiku bekerja di PT Dua Tang Cimanggis Depok,hiduppun begitu indah ketika kita berada disisi orang yang kita cintai,tapi baru 2bulan pernikahan kami aku terkena penyakit gejala batu ginjal,yang membuat aku terbaring tak berdaya dipembaringan,Suami yang setia itulah hadiah kedua yang Allah berikan padaku,...masa mudanya hilang karena menikahiku dan mengurusi diriku,memandikan,sampai menggendongku ke kamar kecil,menyuapi dan sebgainya dia lakukan dengan tulus,..terima kasih suamiku...

          Aku seperti lumpuh tak berdaya,cicin pernikahan kami harus terjual karena biaya berobatku,kami tak sanggup untuk membiayai perobatan rawat inap di RS,jadi berobat jalan,menangis bersama karena waktu itu kami masih menumpang dirumah mertua.Hadiah terindah ke 3 yang Allah berikan ketika aku hamil,Subhanallah bahagianya kami,tak hentinya aku bersyukur karena begitu banyak hadiah yang Allah berikan pada ku.

          Karena anak pertamaku tak juga terlahir,3hari diinfus tetapi tidak ada kemajuan,aku dirujuk ke RS PMI Bogor,padahal kami sudah kehabisan uang,pada saat itu,akupun tertahan karena suamiku belum sanggup menebus biaya persalinanku,berhari2 dia mencari pinjaman akhirnya adiknya meminjamkan uang,kepada kami,...Allah selalu memberikan cobaan sepaket dengan jawabannya.
Kala itu karena kami sama tak mendapatkan bimbingan bagaimana memahami Islam secara benar,hidup kami tidaklah Islami,karena akupun tak tahu seperti apa menjalani Islam yang sesungguhnya.

         Suamiku aktif pada salah satu partai yaitu PDIP,akupun mengikutinya karena ketikpahaman kami,Tibalah dimana Allah memberikan anugrah terindah padaku,yaitu hidayah Islam yang sesungguhnya,aku bertemu dengan salah seorang teman yang menurutku cukup unik,dia memakai baju gamis dan berjilbab lebar dan panjang,tingkahnya sangat aneh karena dia tak pernah mau bersalaman dengan teman pria,sopan dan baik sekali,namanya Titi,panggilannya ukhti Titi,bagiku terdengar aneh...dialah yang membuka hati ini sehingga aku seperti hidup kembali karena aku menemukan  hidup yang sesungguhnya,setiap pagi kerjanya membaca Al'ma tsurat,lalu disela2 sepinya toko dia banyak membaca,dan komat-kamit sambil memegang Qur'an kecil(belakangan kutahu dia sedang menghapal Al'quran), tidak seperti teman sekerjaku yang lain bercanda bebas dengan rekan kerja pria walaupun mereka juga berjilbab.

          Aku banyak bertanya tentang Islam,dan dia memberikan jawaban dengan memberikan buku kecil,karena kebetulan aku juga tertarik dengan buku yang dia baca,alasannya setiap kali aku bertanya dia memberikan aku buku karena dia bilang takut seperti mengurui,karena aku lebih tua darinya,...tibalah pertanyaan yang paling ingin ku tanyakan padanya,mengapa kita harus berjilbab?karena keinginan kerasku mengetahui Islam yang sesungguhnya,semakin kuat,dia memberikan aku buku "Mengapa aku Barjilbab"....

          Semakin banyak aku baca buku pemberiannya,dan semakin dekat aku dengannya,semakin lunglai kaki ini karena aku merasa begitu banyak dosa yang aku lakukan,karena Islam itu sebenarnya Indah. dan semua keseharianku tidak sesuai dengan ajaran Islam,yang kutahu sholat adalah segalanya,ternyata Islam itu mengajarkan banyak hal,...keputusan terakhir "aku harus memakai jilbab".Suamiku yang agak ragu tapi tetap mendukungku,aku pun belajar bagaimana berpuasa wajib yang benar,dan puasa sunnah yang lain,aku semakin mantab ingin berjilbab,tapi aku bingung karena aku tak punya uang untuk membeli perlengkapan muslimahku,aku hanya menangis dan memohon pada Allah,agar aku diberikan riz'qi untuk berhijab dengan baik.

          Aku bercerita padanya,bahwa aku ingin berjilbab,dan dia memeluk aku penuh dengan tangis dan syukur,...esok hari 2 bungkus besar yang isinya gamis dan jilbab ,ada dilokerku,dia katakan itu untuk mba Yani semoga bermanfaat,aku tanya dari mana?dari teman2 yang mencintai mba karena Allah,...Subhanallah akupun terharu,esoknya penampilanku berubah 100 %,aku merasa cantik walaupun aku masih malu memakainya,hatiku berkata pakaian inilah yang kuinginkan,...Ya Allah terima kasih karena Engkau hadirkan dia datang dalam hidupku.

          Akupun berhenti bekerja,karena suamiku mendapatkan pekerjaan yang dia rasa cukup untuk hidupku dan anakku.Tapi semua itu tak begitu mulus karena mertua ku merasa aku mengikuti salah satu aliran tertentu,desakan dan cibiran tak mampu kuhadapi,kami pun diajak mengikuti salah satu aliran yang pada akhirnya kami tahu itu adalah NII,kami pun keluar.Suami ku pun makin aktif di PDIP, kamipun memutuskan pindah mengontarak agar lebih mandiri.Mungkin keimananku belum kuat,ketika kita berubah bukannya membuat hati orang senang malah mengucilkan kami,akupun membuka jilbabku dan kembali ke hidup jahiliyahku.Ukhti Titi pun sudah tidak magang kerja lagi di Toserba itu.

          Anak kedua ku lahir ketika suamiku terkena PHK pada saat krisis moneter terhebat pada saat itu,kami tinggal bersama mertuaku ,aku harus berjualan nasi dan kopi dipasar ketika mengandung anak kedua,suamiku bekerja serabutan sampai dia pernah jadi kuli bangunan,begitu berat ya Allah...susupu tak sanggup kami beli,jam 2 pagi aku sudah kepasar berjualan disebelah lapak mamahku,kami pernah sempat ingin berpisah karena himpitan yang begitu hebat dan anakku terlahir dengan tidak normal karena mengalami Palatosisis (tidak mempunyai anak tekak),tapi Allah tidak menginginkan kami berpisah...tapi kami putuskan untuk pindah dan Alhamdulillah kami tinggal dengan mamahku,suamiku bekerja sebagai tukang ojek kala itu,...

          Akhirnya mertuaku menawarkan tinggal di Cileungsi menempati ruamah BTN nya,disinilah hidup seperti berpihak pada kami,...walaupun terkadang kedua anakku tidak makan,aku masih bisa memberinya singkong yang kami  tanam ditanah kosong sebelah rumah,...berat memang,tapi serasa tak ada tekanan dalam bathin kami,aku membuat keripik untuk tambahan biaya hidup kami,
kutitip kewarung2 dikomplek dengan meminjam sepeda tetanggaku.Karena orang tuaku sudah tua lapak yang dipasar dijual untuk modalku berdagang sayur dikomplek,Alhamdulillah kehidupan kami bisa pulih kembali,...

          Ternyata Allah begitu mencintaiku ,Dia tak menginginkan aku jauh dari-Nya,tiba- tiba saja aku punya tetangga seperti ukhti Titi,aku mengenal dia dengan panggilan ummi Sarah,...mirip sekali,kelembutannya,dan lainnya semua sama,..aku kagum padanya,..ada rasa sungkan dan segan setiap kali bertemu dengannya,aku pun akrab dengannya dia mempunya 2 purti,aku sering bertandang kerumahnya,dan kutemukan kembali jiwaku yang pernah hilang,...aku katakan apa tidak ada pengajian yang aku bisa ikut,karena aku ingin sekali seperti dia,kuputuskan mengenakan jilbab kembali,....
          Aku bertemu salah seorang dari orang tua murid di sekolah anakku,dan akupun diajaknya mengaji,pengajian itu sering diisi oleh ustadz dari radio Dakta,jamaah disana baik sekali.akupun ditawarkan untuk memasarkan barang dagangan berupa gamis dan jilbab,juga perlengkapan muslim yang lainnya.Pembayaran dilakukan tempo 3x mencicil,aku mendapatkan komisi darinya,Alhamdulillah,...sering aku bawa kebazar2 yang ada kajian/atau seminar.Belum lama ku tahu bahwa itu adalah pengajian Salafi,tapi demi menuntut ilmu kemanapun akan ku kejar.

          Subhanallah...Allah Maha Baik aku membawa anakku ke RS Cipto,memeriksakan kondisinya,karean takut terlambat untuk operasi,dan sekali lagi kuasa Allahlah yang terjadi pada kami,ada dokter yang menawarkan operasi gratis untuk anakku,saat itu kami berdua sujud syukur,karena pertolongan Allah selalu hadir untuk kami.Seketika itu hilanglah rasa kecawaku karena ketidak sempurnaan pada anakku,karena begitu banyak orang yang lebih menderita dari kami.

"Belajar bersyukur atas apa yang menimpa kita,itu ternyata jalan Allah mengangkat derajat umatnya"
Setiap kesulitan dan cobaan,tidaklah begitu saja berikan pada kita,tampa hikmah....

          Singkat cerita dikomplek kami,banyak sekali pengajian2 menurut aliran yang berbeda,mereka Islam,ada jamaah Dzikir yang bisa mengkap makhluk halus,LDII,Salafi,tradisional,aku sempat bingung mau kemana,karena keinginan kuat mendalami Islam,dan ingin bisa membaca Al Qur'an aku ikut kemana saja karena ketidakpahaman ku,aku belajar dengan tetanggaku,aku tahu dia ikut pengajian LDII,kukatakan bahwa aku tak ingin ikut masuk ke pengajian mereka tapi hanya ingin belajar Al Qur'an...,akhirnya sahabatku ummi Sarah membentuk suatu pengajian keluarga,aku belum tahu itu pengajian apa..Karunia itu turun bersama lahirnya anakku yang ke tiga,aku dipertemukan dengan Tarbiyah...

          Allah hadirkan kebaikan kepada setiap orang,mertuaku pun memakai jilbab, beliau begitu sayang pada kami,semoga beliau meninggal dalam keadaan khusnul khotimah,sepulang dari selamatan kelahiran anakku yang ke tiga,tiba2 beliau sakit,dan mengalami koma,....ketika itu ia meminta ku membuatkan sayur bening timun suri,ia berkata lirih "enak yan,sayur buatan kamu,...emak bangga punya menantu seperti kamu,kalau emak sehat nanti emak mau tinggal dirumah kamu"...banyak hal yang aku bicarakan dengannya,beliau berubah 100% begitu menyayangiku seperti mamahku sendiri.

          Ternyata kerasnya beliau ketika itu,mengajarkan aku kuat,tegar dalam menghadapi kerasnya hidup ini,semua bisa kulakukan dari memasak,membuat macam kue dsb.Kebetulan mamahku ketika itu pulang ke Medan.Berita itu begitu mendadak mertuaku meninggal dunia,tetapi suamiku bersyukur karena dia berada disisinya ketika menghembuskan nafas terakhirnya.Kami begitu dekat dengan Sang Pengusa Jiwa,Robb yang Maha Baik.Alhamdulillah suamiku pun ikut mengaji,dia yang selalu bertanya pengajian apa ini sebenarnya?majalah Ummi,Sabili,adalah bacaan wajib bagi kami,walaupaun majalah itu adalah majalah pinjaman.Aku selalu berdoa diheningnya malam,memohon pada Allah dengan doa yang sama yaitu"ya Allah aku tahu suamiku baik,dan jika hatinya keras,aku yakin sekeras apapun walau sekeras batu karang dia akan tetap terkikis oleh air"berilah dia hidayah agar mau berislam secara kafah.amin...

         Dari pengajian keluarga menjadi,pengajian terpisah,..karena banyak membaca aku paham lebih dahulu bahwa pengajian itu bernama Tarbiah PKS,suamiku masih belum mau tertemplung lebih dalam,karena setiap kali pengajian bapak2 tak pernah Ustadz membahas tentang partai,sedang aku sering mengikuti kegiatan sosial PKS.Yang kutahu dia masih dianggap kader PDIP sejati.Kami hijrah ke Bekasi tepatnya diJati Luhur ,Jati Asih.aku ingin sekali menyekolahkan anakku di sekolah SDIT,Alhamdulilah tercapai juga,...suamiku sempat tak setuju karena dengan profesi tukang ojek mana mungkin menyekolahkan disekolah mahal spt itu,aku katakan"Tak ada yang tak mungkin ,jika Allah berkehendak, maka Allah akan mempermudah bagi kita,karena tujuan kita benar2 ingin mendalami Islam secara kafah,dan menjadikan pemahamannya baik,karena keterbatasan kita dengan agama".

          Aku berjualan es,dan membuat kue2 yang kutitip dikantin,sambil berjualan busana muslim dan jilbab milik temanku,di setiap kajian/seminar2 dimanapun adanya kami ikuti,sambil ikutan bazar,Alhamdulillah...Rizqi datang dari arah manapun,yang paling membahagiakan suamiku resmi masuk PKS,walaupun sudah tarbiah aku tahu hatinya masih setengah hati,tapi ketika ditelpon untuk menduduki struktur di tingkat anak ranting di PDIP dia menolaknya dengan tegas. Pemilu pertama kami,kita sepakat memilih PKS,..AllahuAkhbar,..karena pada pemilu sebelumnya kami masih memilih PDIP.


          Sekarang ini dengan terang terangan kami menyatakan bahwa kami adalah kader2 PKS,Ternyata Hidayah memaksa kami masuk PKS,Subhanallah...Allah maha Baik,kini kami dikarunia 6 orang anak,5 ikhwan dan 1 akhwat.Semoga mereka menjadi kader2 sejati,takwa kepada Allah dan menjadi mujahid dan mujahidah dijalan dak'wah.Hidayah yang membawa kami,berada dalam barisan ini,semoga Istiqomah dalam menjalaninya dan tetap teguh walau apapun yang terjadi,kami masuk dan mengikuti jamaah ini karena Allah,Tarbiah adalah keharusan bagi jiwa kami,....langkah kami tak akan surut diterjang masa.

 Hidayah memaksa kami masuk PKS

Cinta kami lahir padanya,...perlahan,namun pasti
Episodenya begitu indah di disetiap ritmenya,.......
Belum mempesona ketika belum berkenalan dengannya,..
Jabatan tangannya erat,mengetarkan hati,....

Hidayah itu ternya memaksa kami mencintainya,..
Onak dan duri menjadi penguat cinta kami padanya,
Mendewasakan,menegarkan,..disetiap sandungannya
Walau pun tak mudah mencintaimu,...

Setiap munculmu mampu menghipnotis siapa saja
Tertegun,kagum,bahkan membuat semua orang cemburu
Pesonamu begitu kuat menarik siapa saja
Tua,muda,terpelajar maupun tak terpelajar,heem...PKS

Jatuh,bangun kami dalam mencintimu,
Namun kau begitu tegar ,bersahaja...
Sosokmu didamba,semuanya ada padamu,mempesona,...
Membuat Cinta kami pasti tetap dalam derap langkahmu...PKS
======================================================================= 

1 comment:

Flower 53